KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Voksel Electric Tbk (
VOKS) membidik kontrak baru dengan PLN. Selain itu perusahaan kabel ini juga ekspansi produksinya. Direktur Independen Voksel Electric Yogiawan menjelaskan tahun depan akan ada tender kontrak dengan PLN. Total nilainya mencapai Rp 11 triliun dalam jangka waktu satu tahun. Dengan rincian untuk material distribusi umum (MDU) mencapai Rp 7 triliun dan transmisi sebanyak Rp 4 triliun. "Untuk MDU minggu depan akan ada
meeting dengan PLN. Pengumumannya MDU bulan Juli depan. Sedangkan untuk tender transmisi Juli dan pengumumannya bulan kemudian," jelas Yogiawan, dalam paparan publik Jumat (21/6)
Proyek PLN sejalan dengan proyek listrik dari pemerintah 35.000 MegaWatt (MW). Manajemen emiten berkode saham VOKS ini optimis dapat memenangkan proyek karena spesifikasi yang diinginkan PLN sesuai dengan kemampuan pabriknya. Disamping itu secara aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk VOKS sudah di atas aturan pemerintah 60%. Saat ini TKDN kabel dari VOKS yakni sekitar 90%. Selain membidik PLN, tiap bulannya VOKS mendapat proyek kabel fiber dari Telkom. Tiap bulannya, kontraktor Telkom rutin membeli kabel
fiber optic sebesar Rp 50 miliar dari VOKS. "Untuk itu kami akan segera tingkatkan produksi high voltage untuk kebutuhan listrik yang kian besar," kata Yogiawan. Dengan adanya produksi
high voltage cable tersebut meningkatkan 10% sampai 20% kapasitas produksi terpasang. Asal tahu Perseroan menyiapkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar US$ 7,5 juta. Sebagian capex akan digunakan untuk peremajaan mesin pabrik dan pengembangan
high voltage cable. Sampai Mei 2019 dana yang sudah dikeluarkan mencapai US$ 3,5 juta. Sumber dana dari internal, perbankan. Tetapi manajemen masih melihat peluang juga dari pasar modal. "Bisa saja kami cari global bond atau lainya. Saat ini kami lihat peluang yang terbaik mana," jelasnya. Tak hanya itu, manajemen VOKS berencana untuk produksi
fiber optic cable dan juga kabel bawah laut. Saat ini pembangunan telah dimulai di Kawasan Industri Kendal dan ditargetkan tahun 2020 sudah bisa beroperasi. Sayangnya nilai investasi dan juga kapasitas produksi belum dibeberkan. "Dengan adanya itu kami jadi produsen dalam negeri pertama yang bisa memproduksi kabel bawah laut. Mengingat Indonesia saat ini masih impor," jelasnya Tahun ini, VOKS proyeksikan penjualan dapat capai Rp 3,2 triliun. Naik dari periode tahun 2018 sebesar Rp 2,6 triliun. Sedangkan untuk laba bersih manajemen mengantisipasi penurunan laba tahun lalu diakibatkan oleh harga komoditi dan kurs rupiah terhadap dolar yang naik turun. Kenaikan harga tembaga dan aluminium sebagai bahan baku kabel memang tak terelakkan. Ditambah flukuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat perusahaan ingin menaikkan harga jualnya. Rencananya kenaikan harga jual mencapai 10%. "Selain itu kami juga
hedging metal dan juga nilai tukar," tambahnya.
Hasil RUPS Dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah diputuskan adanya pembagian dividen. Total sebanyak Rp 20,77 miliar akan dibagikan ke pemegang saham. Nilai tersebut setara dengan Rp 5 per saham. Rencananya akan dibagikan ke pemegang saham dalam waktu satu bulan ke depan. Sedangkan untuk sisa laba akan jadi laba ditahan dan jadi modal usaha perseroan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .