Selain Memicu Darah Tinggi, Ini Alasan Pentingnya Mengurangi Konsumsi Garam!



MOMSMONEY.ID - Garam adalah bumbu dapur yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, konsumsi garam yang berlebihan tidak hanya berisiko meningkatkan tekanan darah, tetapi juga memiliki dampak negatif lain terhadap kesehatan.

Bersumber dari Action on Salt, inilah alasan pentingnya mengurangi konsumsi garam bagi kesehatan Anda:

1. Tekanan darah tinggi, gagal jantung, dan stroke


Garam mengandung natrium, yang berperan dalam meningkatkan tekanan darah. Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi yang disebabkan oleh asupan garam yang tinggi meningkatkan beban kerja jantung, yang dapat memicu kondisi seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan pembesaran jantung.

Selain itu, tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke. Dengan mengurangi konsumsi garam, tekanan darah dapat terkontrol lebih baik, sehingga mengurangi risiko stroke.

Baca Juga: Mau Cepat Kurus? Konsumsi Makanan untuk Menurunkan Berat Badan Ini, yuk

2. Batu ginjal dan penyakit ginjal

Tingginya konsumsi garam dan tekanan darah yang meningkat bisa memicu ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak kalsium ke dalam urin. Hal ini berujung pada pembentukan kalsium berlebih, yang dapat menyebabkan batu ginjal.

Ginjal bertugas mengatur keseimbangan cairan dan tekanan darah dengan cara mengontrol volume cairan yang dikeluarkan dari darah ke dalam urin. Konsumsi makanan yang kaya akan garam bisa mengganggu kinerja ginjal dan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Pada akhirnya ini akan memberatkan fungsi ginjal dan bisa menyebabkan penyakit ginjal.

3. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi lebih tipis, rapuh, dan mudah patah. Di Inggris, sekitar 3 juta orang mengalami kondisi ini. Dengan risiko patah tulang pasca usia 50 tahun mencapai 50% pada wanita dan 20% pada pria, sebagian besar karena kualitas tulang yang buruk.

Tulang menyimpan sebagian besar kalsium tubuh, dan makanan tinggi garam dapat mengakibatkan kehilangan kalsium dari tulang, yang kemudian dikeluarkan melalui urin, sehingga tulang menjadi lebih lemah dan lebih rentan terhadap patah.

Tekanan darah tinggi, sering dikaitkan dengan asupan garam yang berlebih, juga dapat mempercepat kehilangan kalsium dari tulang, yang memperburuk kondisi ini. Orang tua lebih rentan terhadap osteoporosis karena proses penuaan alami yang menipiskan tulang.

Baca Juga: Penderita Darah Tinggi Harus Makan Apa? Simak 10 Makanan Penurun Darah Tinggi Ini

4. Obesitas

Seperempat orang dewasa di Inggris menderita obesitas, sementara dua pertiga memiliki masalah obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas terkait erat dengan berbagai masalah kesehatan termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung koroner (PJK), dan sleep apnea.

Meskipun garam sendiri tidak langsung menyebabkan penambahan berat badan, konsumsinya dapat meningkatkan rasa haus. Hal ini sering kali mengakibatkan konsumsi cairan lebih banyak. Jika cairan tersebut adalah minuman manis, dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan karena kandungan energinya yang tinggi.

Masalah ini sangat relevan bagi anak-anak dan remaja, mengingat sepertiga dari asupan cairan mereka berasal dari minuman manis.

5. Demensia vaskular

Demensia adalah kehilangan fungsi otak yang berdampak pada memori, pemikiran, bahasa, penilaian, dan perilaku. Salah satu jenis yang umum adalah demensia vaskular, yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di otak, seringkali pasca stroke atau serangkaian stroke ringan.

Sekitar sepertiga dari mereka yang mengalami stroke akan mengembangkan demensia vaskular. Konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, yang selanjutnya meningkatkan risiko terjadinya stroke dan dengan demikian meningkatkan risiko demensia.

Mengontrol tekanan darah adalah kunci penting dalam pencegahan stroke, sehingga membatasi asupan garam sejak usia muda, bersama dengan gaya hidup sehat, disarankan sebagai bagian dari strategi diet pencegahan demensia.

Baca Juga: Paduan Diet Mediterania untuk Pemula, Diet Sehat Bantu Turunkan Berat Badan!

6. Retensi cairan dan penyakit Ménière

Konsumsi garam yang berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, bahkan hingga 1,5 liter. Hal ini sering menyebabkan perasaan kembung, terutama pada wanita. Mengurangi asupan garam dapat membawa manfaat yang signifikan, terutama bagi mereka yang menderita kondisi seperti gagal jantung, sindrom nefrotik, dan sirosis hati.

Selain itu, penyakit Ménière, sebuah kondisi langka yang mempengaruhi telinga dan menyebabkan gejala seperti pusing, mual, muntah, tinnitus, dan gangguan pendengaran, dapat diperparah oleh makanan tinggi garam. Diet rendah garam dianggap efektif dalam mengurangi gejala Ménière, karena mengurangi retensi cairan dan tekanan pada telinga bagian dalam.

Itulah beberapa alasan pentingnya mengurangi konsumsi garam bagi kesehatan. Dengan mengambil langkah sederhana untuk membatasi asupan garam, kita dapat menjalani gaya hidup yang lebih sehat dan mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan. Semoga bermanfaat!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rezki Wening Hayuningtyas