JAKARTA. Produsen Farmasi, PT Indofarma (Persero) Tbk optimistis mengejar target pertumbuhan penjualan 20% tahun ini. Dengan realisasi penjualan tahun 2016 senilai Rp 1,67 triliun, Indofarma membidik target penjualan tahun ini sebesar Rp 2 triliun. Target penjualan tersebut terbilang agresif, jika mengacu pertumbuhan penjualan Indofarma tahun 2016 yang hanya naik mini 3,3%. Performa tahun 2016 tidak terlalu bagus, kata Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan PT Indofarma Tbk, kepada KONTAN (24/4). Untuk mengejar target, emiten berkode saham INAF di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut akan mendongkrak penjualan obat herbal serta produk non obat, seperti suplemen makanan . Selain itu, INAF berusaha mendongkrak penjualan alat kesehatan.
Selain obat, INAF jagokan suplemen
JAKARTA. Produsen Farmasi, PT Indofarma (Persero) Tbk optimistis mengejar target pertumbuhan penjualan 20% tahun ini. Dengan realisasi penjualan tahun 2016 senilai Rp 1,67 triliun, Indofarma membidik target penjualan tahun ini sebesar Rp 2 triliun. Target penjualan tersebut terbilang agresif, jika mengacu pertumbuhan penjualan Indofarma tahun 2016 yang hanya naik mini 3,3%. Performa tahun 2016 tidak terlalu bagus, kata Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan PT Indofarma Tbk, kepada KONTAN (24/4). Untuk mengejar target, emiten berkode saham INAF di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut akan mendongkrak penjualan obat herbal serta produk non obat, seperti suplemen makanan . Selain itu, INAF berusaha mendongkrak penjualan alat kesehatan.