Selain perlambatan kredit, Bank Mandiri perkirakan NPL naik 0,2%-0,3% akibat corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak wabah virus corona diperkirakan dapat menyeret penyaluran kredit perbankan dalam negeri. Selain dapat membuat kredit perbankan melambat pada paruh pertama tahun ini, virus corona juga diperkirakan mendorong kenaikan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL).

Paling tidak hal tersebut dirasakan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Direktur Utama BMRI Royke Tumilaar mengatakan, dampak terbesar dari merebaknya virus corona  akan dirasakan oleh sektor pariwisata dan juga sektor industri yang memiliki bahan baku impor terutama yang berasal dari China.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) tebar dividen Rp 16,5 triliun dari laba bersih tahun 2019


Walau belum menghitung besaran perlambatan kredit yang akan dialami Bank Mandiri akibat virus corona ini, namun perbankan pelat merah ini sudah memperkirakan NPL Bank Mandiri akan naik. Hitungannya, dampak virus corona terhadap kualitas aset bisa membuat NPL Bank Mandiri naik sekitar 0,2%-0,3%. 

"Pertumbuhan kredit akan slow di awal tahun. Sementara NPL bisa naik 0,2%-0,3%," kata Royke di Jakarta, Rabu (19/2).

Dengan potensi kenaikan NPL tersebut, Bank Mandiri akan mempertimbangkan untuk menambah pencadangan jika wabah virus corona masih belum mereda. 

Namun, Royke berharap wabah virus tersebut bisa semakin berkurang sehingga dampaknya terhadap aktivitas ekonomi tidak membesar.

Baca Juga: Bursa Calon Komisaris Utama Bank BUMN Didominasi Mantan Direktur Utama Bank Mandiri

Jika virus tersebut terus berkembang, industri dalam negeri yang bergantung pada impor bahan baku dari China akan mengalami perlambatan ekspansi, termasuk sektor otomotif. Kesulitan bahan baku itu, tambah Royke, pada akhirnya bisa menyebabkan gejolak harga di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari