KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diabetes tipe 2 yang diagnosa secara dini bisa mempercepat proses pengobatan. Kenali gejala awal diabetes tipe 2 yang umum muncul, salah satunya sering buang air kecil. Diabetes tipe 2 salah satu jenis diabetes yang cukup banyak dikeluhkan masyarakat di tanah air dan sejumlah negara lainnya. Baca Juga: Cara Konsumsi Kurma yang Aman untuk Penderita Diabetes
Gejala awal diabetes tipe 2
Mengutip dari Medical News Today, diabetes tipe 2 pada tahap awal ditandai dengan gejala yang ringan. Hal ini membuat penderitanya tidak sadar akan kondisi kesehatannya. Agar bisa mendiagnosa diabetes tipe 2 sejak dini, sebaiknya Anda kenali gejala awal diabetes tipe 2 berikut ini: 1. Sering buang air kecil Saat kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba untuk membuang kelebihan gula dengan menyaringnya dari darah. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang menjadi lebih sering buang air kecil, terutama saat di malam hari. 2. Sering merasa haus Sering buang air kecil bisa membuat tubuh kehilangan cairan. Seiring waktu, hal tersebut bisa menyebabkan dehidrasi dan membuat Anda merasa lebih haus dari biasanya. 3. Merasa lapar lebih sering Penderita diabetes seringkali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanannya. Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut dengan glukosa yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar. Pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak cukup berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Akibatnya, penderita diabetes tipe 2 sering merasa lapar walaupuan mereka baru saja makan. 4. Kelelahan Karena tidak mendapatkan cukup energi membuat penderita diabetes tipe 2 merasa lebih cepat lelah. Kelelahan diabetes terjadi karena gula yang tidak mencukupi bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh. 5. Penglihatan kabur Kelebihan gula dalam darah bisa merusak pembuluh darah kecil di area mata. Hal ini bisa menyebabkan penglihatan kabur. Kondisi ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata. Gula darah tinggi juga bisa menyebabkan pembengkakan pada lensa mata. Ini bisa menyebabkan penglihatan kabur tapi akan membaik ketika kadar gula darah berkurang. Jika kadar gula darah tinggi tidak diobati maka akan terjadi kerusakan pada pembuluh darah bisa menjadi lebih parah dan kehilangan penglihatan secara permanen. 6. Luka sembuh lebih lama Gula darah tinggi bisa merusak saraf dan pembuluh darah yang bisa menganggu sirkulasi darah. Akibatnya, luka dan luka kecil membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Asal tahu saja, proses penyembuhan luka yang lama ini bisa meningkatkan risiko infeksi. 7. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan dan kaki Kadar gula darah tinggi bisa mempengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf. Pada penderita diabetes tipe 2, hal ini bisa menyebabkan nyeri atau sensasi kesemutan pada tangan dan kaki. 8. Bercak kulit yang lebih gelap Bercak kulit yang lebih gelap terbentuk pada lipatan leher, ketiak, atau selangkangan bisa diakibatkan oleh diabetes. Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans. 9. Gatal dan infeksi jamur Kelebihan gula dalam darah dan urin menyediakan makanan untuk ragi yang bisa menyebabkan infeksi. Infeksi ragi cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembab seperti mulut, area genital, dan ketiak. Biasanya daerah yang terkena infeksi ini akan terasa gatal, rasa terbakar, perubahan warna kulit, dan nyeri.Komplikasi diabetes tipe 2
- Penyakit jantung
- Kerusakan saraf
- Penyakit ginjal
- Penyakit mata
- Masalah seksual