Selain skimming, BRI selidiki kasus penyedotan saldo melalui OTP



KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Selain kasus skimming atau penggandaan data kartu debit, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) saat ini sedang menangani kasus penyedotan saldo melalui one time password (OTP).

Berdasarkan penelusuran KONTAN, penyedotan saldo dengan modus transaksi ini terjadi di perusahaan jasa pembayaran ayopop.com. Dalam kasus ini, nasabah menerima sms notifikasi OTP untuk bertransaksi di ayopop.com.

Padahal pengguna tidak menjadi pengguna e-commerce tertentu dan tidak sedang bertransaksi. Dalam hal ini pelaku kejahatan, sebelumnya telah mengetahui nama dan nomor ponsel korban kemudian mencoba melakukan transaksi di e-commerce dengan data yang dicuri tadi.


Indra Utoyo, Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI membenarkan tengah menyelidiki kasus yang diduga melibatkan ayopop ini. 

Dia menegaskan, jika nasabah BRI tidak pernah bertransaksi online dan menerima SMS, disarankan untuk menghapus pesan tersebut.

"Karena pasti ini adalah penipuan," kata Indra kata Indra dalam media gathering Sabtu (17/3). Belajar dari kasus OTP ini maka jangan pernah memberikan data rahasia ke siapapun, bahkan ke BRI.

Terkait ini, BRI juga menyarankan jangan memberikan password 3 digit angka dibelakang kartu debit dan kredit. BRI juga terus melakukan edukasi terkait ini.

Data yang diperoleh pelaku ini diperoleh dari salah satunya skimming kartu ATM dan kartu kredit. Dalam hal ini pelaku meminta 3 digit angka dibelakang kartu debit dan kartu kredit.

Angka ini adalah card verification value yang dibutuhkan untuk transksi online tanpa OTP.

Sebagai gambaran saja, jasa yang dilayani ayopop adalah untuk pembayaran air, listrik, BPJS dan pulsa. OTP sebagai informasi merupakan password sekali pakai yang digunakan untuk memverifikasi akun ketika seseorang melakukan transaksi secara online seperti di e-commerce.a

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia