JAKARTA. Kinerja produsen kemasan berbahan plastik, PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) di semester I-2014 masih merah. Laporkan keuangan periode enam bulan pertama 2014, perusahaan ini masih mencatatkan rugi bersih cukup tinggi Rp 4,81 miliar atau naik 26,23% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,81 miliar. Sekedar informasi, sejak 2010 perusahaan yang digawangi putra sulung William Soeradjaya, Edward Seky Soeryadjaya ini terus mencatatkan kerugian. Kerugian terbesar tercatat pada 2011. Saat itu, SIMA mencatatkan rugi bersih Rp 31,95 miliar. Nilai tersebut jauh dari perolehan pendapatan bersih SIMA yang saat itu yang hanya Rp 3,4 miliar. Oleh karena itu pada 20 Januari 2011, Bursa Efek Indonesia (BEI) mesuspen saham perseroan. Bahkan di Juli 2014, SIMA terancam delisting paksa (forced delisting). Direktur Utama SIMA Edward Seky Soeryadjaya mengaku tak tahu jika kerugian yang terus menerus membuat perusahaannya terancam delisting. "Saya ga tahu, ga tau kalau masalah itu," kilahnya saat ditemui pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) SIMA, Senin (18/8).
Selama 4 tahun, Siwani Makmur terus merugi
JAKARTA. Kinerja produsen kemasan berbahan plastik, PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) di semester I-2014 masih merah. Laporkan keuangan periode enam bulan pertama 2014, perusahaan ini masih mencatatkan rugi bersih cukup tinggi Rp 4,81 miliar atau naik 26,23% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,81 miliar. Sekedar informasi, sejak 2010 perusahaan yang digawangi putra sulung William Soeradjaya, Edward Seky Soeryadjaya ini terus mencatatkan kerugian. Kerugian terbesar tercatat pada 2011. Saat itu, SIMA mencatatkan rugi bersih Rp 31,95 miliar. Nilai tersebut jauh dari perolehan pendapatan bersih SIMA yang saat itu yang hanya Rp 3,4 miliar. Oleh karena itu pada 20 Januari 2011, Bursa Efek Indonesia (BEI) mesuspen saham perseroan. Bahkan di Juli 2014, SIMA terancam delisting paksa (forced delisting). Direktur Utama SIMA Edward Seky Soeryadjaya mengaku tak tahu jika kerugian yang terus menerus membuat perusahaannya terancam delisting. "Saya ga tahu, ga tau kalau masalah itu," kilahnya saat ditemui pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) SIMA, Senin (18/8).