JAKARTA. Defisit rumah yang masih berada pada posisi 15 juta unit dan diprediksi bakal terus membengkak dalam tahun-tahun mendatang, justru merupakan peluang besar yang bisa dimanfaatkan pengembang untuk membangun proyek baru. "Selama masih ada kesenjangan antara pasokan yang tersedia dengan tingkat kebutuhan, bisnis properti, terutama hunian, akan terus jalan. Jangan khawatir, ekonomi boleh melambat, namun masyarakat yang butuh rumah tidak akan menunda pembelian," tutur Wakil Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk., Indra Wijaya, kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2014). Kesenjangan tersebut, kata Indra, tidak hanya berada pada level kelas bawah (masyarakat berpenghasilan rendah), juga ada pada level menengah, dan atas. Pasokan rumah semua kelas masih terbatas, dan belum bisa memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Selama ada kesenjangan, bisnis properti jalan
JAKARTA. Defisit rumah yang masih berada pada posisi 15 juta unit dan diprediksi bakal terus membengkak dalam tahun-tahun mendatang, justru merupakan peluang besar yang bisa dimanfaatkan pengembang untuk membangun proyek baru. "Selama masih ada kesenjangan antara pasokan yang tersedia dengan tingkat kebutuhan, bisnis properti, terutama hunian, akan terus jalan. Jangan khawatir, ekonomi boleh melambat, namun masyarakat yang butuh rumah tidak akan menunda pembelian," tutur Wakil Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk., Indra Wijaya, kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2014). Kesenjangan tersebut, kata Indra, tidak hanya berada pada level kelas bawah (masyarakat berpenghasilan rendah), juga ada pada level menengah, dan atas. Pasokan rumah semua kelas masih terbatas, dan belum bisa memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.