Selama Januari, emas melambung hingga 4,79%



JAKARTA. Sepanjang bulan Januari kemarin harga komoditas emas berhasil mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan. Jika sepanjang tahun kemarin emas hanya menorehkan pertumbuhan 7,81%, tetapi kini dalam selama bulan Januari saja kenaikannya bisa mencapai 4,79%. Sejak ditutup pada harga US$ 1.154,30 per ons troi pada 30 Desember 2016, harga emas memang cenderung bergerak naik. Sampai pada (23/1) emas berhasil mencatat rekor tertingginya bulan Januari harga US$ 1.218,50 per ons troi. Mengutip Bloomberg, Rabu (1/2) pukul 15.20 WIB harga emas kontrak pengiriman Februari 2017 di Commodity Exchange menguat tipis 0,06% ke level US$ 1.121,20 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan kalau melihat sepekan lalu harganya sudah melambung 0,97%. Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures melihat, sejak akhir tahun kemarin, kecenderungan emas memang mulai bergerak naik. Menurutnya penguatan emas sebulan terakhir ini lebih banyak terpengaruh dari kondisi di Amerika Serikat. Apalagi pasca dilantik, Presiden Donald Trump justru lebih banyak membuat kebijakan yang kontroversial sehingga ketidakpastian pun semakin tinggi dan pamor emas sebagai save haven pun langsung meroket. “Keputusan Trump mulai direspon negatif saat ia menandatangani pembangunan tembok pembatas di perbatasan Mexico,” terangnya kepada Kontan, Rabu (1/2). Kondisi ketidakpastian pun semakin berlanjut ketika politisi partai Republik itu resmi melarang masuknya warga negara asal 7 negara muslim ke Amerika. Bahkan demi memuluskan niatannya, Trump sampai mengganti Jaksa Agung AS Sally Yates yang menetang rencana tersebut. Sementara itu, perayaan tahun baru China atau Imlek di akhir Januari kemarin, dianggap Deddy tak terlalu berpengaruh signifikan untuk mengkerek harga. Menurutnya kondisi ketidakpastian yang timbul akibat kebijakan Trump jauh lebih mampu membangkitkan harga hingga menembus level US$ 1.200 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie