Selama Pandemi, Industri Farmasi Catatkan Penjualan Capai Rp 95 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri farmasi nasional tercatat tumbuh signifikan selama masa pandemi Covid-19. Pada tahun 2021 tercatat industri Farmasi tumbuh hingga 10 persen.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) F. Tirto Kusnadi di sela-sela Musyawarah Nasional (Munas) XVI GPFI di Hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali pada Kamis (24/3).

“Kita merasa gembira karena industri farmasi di tahun 2021 tumbuh 10,81 persen selama tahun 2021, tentu berkat kerja sama pelaku farmasi dengan pemerintah. Kita berharap kerja sama terus berjalan agar bisa terus tumbuh lebih baik," kata Tirto Kusnadi dalam keterangannya.


Baca Juga: Dorong Produk Farmasi dengan TKDN Tinggi, Pemerintah Optimalkan Business Matching

Menurutnya pertumbuhan 10,18 persen dengan memperhatikan indikator penjualan yang dihitung lembaga yang kredibel. Nilai totalnya kurang lebih Rp90-95 triliun. Tirto Kusnadi yakin kondisi ini akan terus meningkat di tahun 2022.

Ia menjelaskan, pertumbuhan industri farmasi di tahun 2021 terjadi karena di tahun sebelumnya pelaku industri belum diketahui apa yang harus dilakukan menghadapi Covid-19.

"Di tahun 2020 kita tidak tahu apa yang harus dilakukan menghadapi pandemi, memasuki tahun 2021 kesehatan menjadi kebutuhan utama masyarakat,” kata Tirto Kusnadi.

Kondisi ini diyakini Tirto Kusnadi akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang karena selanjutnya seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan

"Sekarang orang lebih terdidik dan lebih tahu dalam menjaga kesehatan. COVID-19 ini ada sisi positifnya, di seluruh dunia merubah kebiasaan orang-orang,” ujarnya.

Editor: Yudho Winarto