KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus Covid-19 di Indonesia yang mulai melandai membuat pemerintah melonggarkan PPKM. Bahkan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga sudah mendorong satuan pendidikan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Khususnya di daerah dengan kebijakan PPKM level 1-3. One Sasria (35), salah satu orang tua, mengaku menyambut baik penerapan PTM terbatas tersebut. Apalagi di daerahnya, yakni Semarang, sudah berada di level dua, serta seluruh guru di sekolah anaknya sudah mengikuti program vaksinasi. Selama protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, ia mengaku tidak masalah dengan program PTM. “Bagaimanapun anak saya juga lebih senang karena bisa bertemu dengan teman-teman, dan melakukan kegiatan belajar dan bermain bersama. Ditambah lagi, protokol kesehatan yang diterapkan juga ketat, jadi lebih tenang juga,” kata One ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/9).
Selama prokes ketat, sekolah tatap muka pun tak jadi masalah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus Covid-19 di Indonesia yang mulai melandai membuat pemerintah melonggarkan PPKM. Bahkan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga sudah mendorong satuan pendidikan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Khususnya di daerah dengan kebijakan PPKM level 1-3. One Sasria (35), salah satu orang tua, mengaku menyambut baik penerapan PTM terbatas tersebut. Apalagi di daerahnya, yakni Semarang, sudah berada di level dua, serta seluruh guru di sekolah anaknya sudah mengikuti program vaksinasi. Selama protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, ia mengaku tidak masalah dengan program PTM. “Bagaimanapun anak saya juga lebih senang karena bisa bertemu dengan teman-teman, dan melakukan kegiatan belajar dan bermain bersama. Ditambah lagi, protokol kesehatan yang diterapkan juga ketat, jadi lebih tenang juga,” kata One ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/9).