Selama Ramadan, bisnis gadai emas tumbuh 30%



JAKARTA. Selama Ramadan dan Idul Fitri, pembiayaan beragun emas Danamon Syariah diperkirakan bakal tumbuh 30%, lebih tinggi ketimbang bulan-bulan sebelumnya. Biasanya, produk bertajuk Solusi Emas ini menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 15 miliar - Rp 20 miliar per bulan.

Budi Utomo, Kepala Solusi Emas Danamon Syariah, memprediksi pencairan pembiayaan gadai emas sepanjang bulan puasa dan dua pekan pasca Lebaran bisa menembus di Rp 19,5 miliar - Rp 26 miliar. "Atau tumbuh 30% dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya, Senin (23/7).

Penopang pertumbuhan, sambung Budi, antara lain kebutuhan yang bersifat mendesak dalam menyambut perayaan Idul Fitri. Nasabah mencari uang tunai dengan mengagunkan emas. Maklumlah, skema pembiayaan beragun emas ini cukup sederhana, selain itu tepat sasaran, yakni masyarakat kelas menengah dan ke bawah.


Hingga Juni 2012, pembiayaan beragun emas unit usaha syariah Bank Danamon ini tumbuh 97%, yakni dari Rp 46 miliar pada separo pertama 2011 menjadi Rp 91 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Herry Hykmanto, Direktur Danamon Syariah, optimistis pihaknya bakal membukukan outstanding pembiayaan beragun emas hingga Rp 300 miliar sampai akhir tahun nanti. "Dengan booking baru sepanjang tahun bisa mencapai Rp 400 miliar," imbuh dia.

Sementara Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah justru mengalami penurunan. Lukita T Prakasa, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, mengatakan di akhir 2011, gadai emas mencapai Rp 1,4 triliun. Tetapi, sampai Mei 2012, turun menjadi Rp 700 miliar.

Penurunan bisnis pembiayaan beragun emas lantaran aturan main baru Bank Indonesia, terutama pembatasan pembiayaan maksimal senilai Rp 250 juta dan ketentuan pembiayaan maksimal 80% dari nilai yang digadaikan.

Namun Lukita berharap, momentum Ramadan dan jelang Idul Fitri bakal mendongkrak kembali bisnis gadai emas. "Apalagi, karena Ramadan datang bertepatan dengan tahun ajaran baru anak sekolah. Kebutuhan dana masyarakat pasti meningkat," terang dia tanpa menyebut potensi kenaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri