JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) melemah di akhir pekan. Jumat (24/4) laju IHSG ditutup melemah 0,02% ke level 5.435,35. Selama sepekan indeks naik tipis 0,46%. Investor asing juga terlihat masih melakukan aksi jual (net sell) senilai Rp 261,06 miliar. Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan laju IHSG selama sepekan cenderung bergerak sideways. Hal itu lantaran asing yang terus-menerus melakukan aksi jual dalam tiga hari terakhir. Adapun di awal pekan, asing mencatatkan aksi beli (net buy) yang fantastis yakni Rp 15.07 triliun. Ia menilai hal tersebut hanya efek dari aksi korporasi crossing saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Krishna D Setiawan, Analis Lautandhana Securindo mengatakan jumlah net buy yang besar itu tak bisa dijadikan patokan jika minat beli investor asing telah kembali. Sehingga ia menghitung, selama sepekan ini dana asing cenderung keluar sekitar Rp 1 triliun. "Net buy di awal pekan tak dalam hitungan karena itu hanya efek dari aksi korporasi saja," jelasnya. Krishna juga bilang, sentimen positif dari dalam dan luar negeri selama sepekan ini berhasil menjadi penahan ketika indeks tertekan lantaran asing yang terus net sell. Sentimen tersebut diantaranya, pengumuman para emiten yang membagikan dividen. Serta, dari luar d imana indeks Nikkei yang tembus ke level tertingginya karena efek stimulus. Sementara di pekan depan, baik Aditya dan Krishna mengatakan para investor cenderung menanti laporan keuangan para emiten di kuartal I-2015. Lalu, menunggu pengumuman hasil FOMC meeting The Fed pada 29 April 2015. Kemudian juga ada dari data PDB Amerika dam GDP Indonesia di kuartal I-2015. Dengan begitu Aditya mengira pekan depan IHSG masih akan melemah di kisaran 5.388-5.471. Sedangkan Krishna menerka IHSG dapat rebound di pekan depan di 5.378-5.475. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Selama sepekan IHSG bergerak sideways
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) melemah di akhir pekan. Jumat (24/4) laju IHSG ditutup melemah 0,02% ke level 5.435,35. Selama sepekan indeks naik tipis 0,46%. Investor asing juga terlihat masih melakukan aksi jual (net sell) senilai Rp 261,06 miliar. Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan laju IHSG selama sepekan cenderung bergerak sideways. Hal itu lantaran asing yang terus-menerus melakukan aksi jual dalam tiga hari terakhir. Adapun di awal pekan, asing mencatatkan aksi beli (net buy) yang fantastis yakni Rp 15.07 triliun. Ia menilai hal tersebut hanya efek dari aksi korporasi crossing saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Krishna D Setiawan, Analis Lautandhana Securindo mengatakan jumlah net buy yang besar itu tak bisa dijadikan patokan jika minat beli investor asing telah kembali. Sehingga ia menghitung, selama sepekan ini dana asing cenderung keluar sekitar Rp 1 triliun. "Net buy di awal pekan tak dalam hitungan karena itu hanya efek dari aksi korporasi saja," jelasnya. Krishna juga bilang, sentimen positif dari dalam dan luar negeri selama sepekan ini berhasil menjadi penahan ketika indeks tertekan lantaran asing yang terus net sell. Sentimen tersebut diantaranya, pengumuman para emiten yang membagikan dividen. Serta, dari luar d imana indeks Nikkei yang tembus ke level tertingginya karena efek stimulus. Sementara di pekan depan, baik Aditya dan Krishna mengatakan para investor cenderung menanti laporan keuangan para emiten di kuartal I-2015. Lalu, menunggu pengumuman hasil FOMC meeting The Fed pada 29 April 2015. Kemudian juga ada dari data PDB Amerika dam GDP Indonesia di kuartal I-2015. Dengan begitu Aditya mengira pekan depan IHSG masih akan melemah di kisaran 5.388-5.471. Sedangkan Krishna menerka IHSG dapat rebound di pekan depan di 5.378-5.475. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News