KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sejak Januari 2017 luncurkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM). Namun jumlah pelaku IKM yang memanfaatkan fasilitas ini masih sangat minim. Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian (Kemperin) Gati Wibawaningsih menyebut baru 42 IKM yang manfaatkan fasilitas ini. “Baru 42 IKM dari 4,7 juta IKM yang menggunakan fasilitas ini. Targetnya di 2018 ada 400 IKM. Tapi kita hanya menyasar industri menengah, kalau industri kecil tidak terlalu banyak yang ekspor,” ungkap Gati pada Focus Group Discussion Implementasi Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) untuk IKM di Hotel Alila Solo, Kamis (8/2). Gati bilang saat ini terdapat 30.000 industri menengah yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari 42 IKM yang sudah manfaatkan KITE, 10 IKM berasal dari IKM furnitur sedangkan 8 di antaranya berasal dari IKM kerajinan tembaga dan kayu.
Selama setahun, baru ada 42 IKM yang manfaatkan fasilitas KITE
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sejak Januari 2017 luncurkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM). Namun jumlah pelaku IKM yang memanfaatkan fasilitas ini masih sangat minim. Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian (Kemperin) Gati Wibawaningsih menyebut baru 42 IKM yang manfaatkan fasilitas ini. “Baru 42 IKM dari 4,7 juta IKM yang menggunakan fasilitas ini. Targetnya di 2018 ada 400 IKM. Tapi kita hanya menyasar industri menengah, kalau industri kecil tidak terlalu banyak yang ekspor,” ungkap Gati pada Focus Group Discussion Implementasi Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) untuk IKM di Hotel Alila Solo, Kamis (8/2). Gati bilang saat ini terdapat 30.000 industri menengah yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari 42 IKM yang sudah manfaatkan KITE, 10 IKM berasal dari IKM furnitur sedangkan 8 di antaranya berasal dari IKM kerajinan tembaga dan kayu.