Selamat Hari Ibu Nasional 22 Desember, Inilah Sejarah Singkat Peringatan Hari Ibu



Sejarah Hari Ibu -  Hari Ibu Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember. Pada hari tersebut, banyak masyarakat yang mengungkapkan rasa sayangnya kepada ibu. 

Memberikan hadiah, mengajak makan makanan kesukaan, hingga berlibur dengan ibu tercinta menjadi hal yang biasa dilakukan saat Hari Ibu. 

Peringatan ini tidak lepas dari perjuangan para perempuan terutama ibu pada saat penjajahan Belanda. 


Sejarah perjuangan para ibu tersebut melahirkan peringatan Hari Ibu yang kita rayakan setiap tahunnya ini.

Baca Juga: Rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji Tahun 2024 Buka Hari Ini, Ini Formasi yang Dibutuhkan

Sejarah singkat Hari Ibu 22 Desember

Sejak dahulu, Indonesia memiliki banyak perempuan-perempuan tangguh yang bahkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. 

Bahkan sejak tahun 1912 sudah ada organisasi perempuan. Pejuang-pejuang wanita pada abad ke 19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain, secara tidak langsung telah memulai organisasi perempuan melalui gerakan-gerakan perjuangan.

Bersumber dari bpmpriau.kemdiukbud.go.id, Hari Ibu bermula pada kongres yang diadakan pada tanggal 22-25 Desember 1928 

Kongres ini diadakan di Yogyakarta, dimana para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera pada saat itu berkumpul dalam Konggres Perempuan Indonesia I. 

Pada saat itu, kongres diadakan di Gedung Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto, Yogyakarta dan dihadiri oleh 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. 

Kongres pertama tersebut menjadi cikal bakal terbentuknya Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Agenda utama dalam Kongres Perempuan Indonesia I yang menjadi agenda utama diantaranya adalah: 

  • Persatuan perempuan Nusantara
  • Peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan
  • Peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa
  • Perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita
  • Pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain sebagainya
Baca Juga: Ada Jadwal Interview? Ini Tips Menjawab Alasan Resign dari Kantor Sebelumnya

Pembahasan kemajuan Indonesia dan kaum perempuan

Banyak hal besar yang diagendakan dalam Kongres Perempuan Indonesia I, namun tanpa mengangkat masalah kesetaraan gender. 

Para pejuang perempuan tersebut mencurahkan segala pemikiran kritis dan berbagai upaya penting bagi kemajuan bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan.

Kemudian kongres kembali digelar. Kongres Perempuan Indonesia II dilaksanakan pada Juli 1935. 

Pada konggres ini dibentuk BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) dan menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang.

Penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember sendiri baru diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. 

Kemudian, puncak peringatan Hari Ibu yang paling meriah adalah pada peringatan yang ke 25 pada tahun 1953. 

Pada tahun tersebut, tidak kurang dari 85 kota Indonesia dari Meulaboh sampai Ternate merayakan peringatan Hari Ibu secara meriah.

Hari Ibu secara resmi ditetapkan pada tanggal 22 Desember ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 

Dalam Dekrit tersebut menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News