Selamat Hari Raya Idul Fitri 2023, Ini Tradisi Lebaran Idul Fitri di Berbagai Negara



KONTAN.CO.ID -  Hari Raya Idul Fitri atau juga dikenal dengan Hari Raya Lebaran merupakan hari besar umat Muslim yang dirayakan di berbagai negara di dunia.

Setiap negara, khususnya negara yang mayoritas penduduknya menganut ajaran agama Islam, memiliki tradisi sendiri untuk memeriahkan lebaran. 

Pada Idul Fitri 1444 Hijriah tahun ini, antusiasme masyarakat untuk pulang ke kampung halaman tidak surut.


Negara-negara lain seperti Malaysia, Arab Saudi, hingga Amerika Serikat memiliki tradisi unik tersendiri dalam menyambut lebaran. 

Baca Juga: Selama Libur Lebaran dan Cuti Bersama, Posko THR Tetap Melayani Aduan

Berikut ini tradisi lebaran Idul Fitri di berbagai negara di dunia, dirangkum dari situs Zameen.

Tradisi lebaran di Indonesia

Perayaan lebaran Idul Fitri di Indonesia identik dengan tradisi mudik atau pulang ke kampung halaman. 

Menjelang libur Lebaran, banyak masyarakat, khususnya yang bermukim di perkotaan, melakukan perjalanan mudik ke kota kelahiran mereka. 

Selain mudik, masyarakat Indonesia juga menyambut Lebaran dengan membeli baju dan berbagai pernak-pernik khas Idul Fitri. 

Saat di kampung halaman, sanak keluarga, teman, dan tetangga akan berkunjung untuk meminta maaf atau biasa dikenal dengan Halal Bihalal. 

Makanan khas Idul Fitri yang dihidangkan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia diantaranya seperti ketupat, opor ayam, sambal goreng hati, dan berbagai kue kering. 

Ada juga tradisi membagikan uang atau angpao lebaran kepada anak-anak atau saudara yang masih kecil. 

Tradisi lebaran di Arab Saudi

Arab Saudi menjadi menjadi salah satu tujuan umat Muslim dunia untuk merayakan Idul Fitri. 

Cukup banyak umat Islam yang memilih untuk menjalankan Umrah dan merayakan lebaran di Mekah dan Madinah. 

Masyarakat Arab Saudi biasa menyambut Hari Kemenangan dengan meriah dengan makan bersama setelah salat Idul Fitri. 

Masyarakat di beberapa wilayah di negara ini akan menghias rumah mereka dengan permadani indah untuk menyambut tamu. 

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 51 Tahun 2023 Sudah Dibuka, Ini Syarat Daftarnya

Tidak lupa juga hidangan khas yang terdiri dari makanan tradisional Aran dihidangkan untuk menyambut tetangga atau Muslim lainnya.

Hampir sama seperti di Indonesia, anak-anak di negara ini juga mendapatkan uang atau hadiah lain saat Idul Fitri. 

Masyarakat Arab Saudi juga banyak yang memilih untuk melakukan amal dengan menyumbang atau membantu orang lain yang kurang beruntung. 

Tidak jarang bantuan tersebut diberikan secara anonim sehingga masyarakat yang kurang beruntung bisa merayakan ddengan keluarga mereka. 

Tradisi lebaran di Malaysia

Negara tetangga kita, Malaysia, juga menyambut lebaran dengan meriah seperti halnya di Indonesia.

Banyak umat Muslim negara ini melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri atau di Malaysia disebut dengan Hari Raya Aidilfitri bersama sanak keluarga. 

Tidak lupa rumah-rumah dihias dengan lampu minyak bernama Pelita dan hidangan khas seperti ketupat atau pangsit beras, rendang, dan masakan lainnya. 

Tidak sedikit masyarakat Muslim Malaysia yang mengadakan acara open house, dimana tuan rumah akan menyambut siapa saja tamu yang berkunjung. 

Banyak tamu yang datang bukan hanya dari umat Islam saja, tetapi masyarakat beda agama dan status juga disambut di open house tersebut.

Baca Juga: AHM Bagikan Tips Meninggalkan Sepeda Motor Selama Mudik

Tradisi lebaran di Turki

Turki merupakan salah satu negara yang penduduknya banyak mengangut ajaran Islam. Tidak heran jika Hari Raya Idul Fitri 1444 H disambut dengan penuh kegembiraan dan kemeriahan. 

Sedikit berbeda dengan Indonesia, masyarakat Turki akan menyuguhkan berbagai makanan manis saat lebaran. 

Makanan manis khas Turki seperti Baklava dan Turkish Delight sering dihidangkan dan diberikan kepada sanak keluarga serta teman saat Idul Fitri. 

Jika di Indonesia ada tradisi sungkeman, maka di Turki memiliki tradisi yang hampir mirip dengan sungkeman. 

Masyarakat akan berkunjung dan menyapa orang-orang yang lebih tua dengan mencium tangan kanan mereka dan menempelkan pada dahi. Tradisi ini menunjukkan bentuk penghormatan kepada orang-orang yang lebih tua. 

Biasanya pemerintah memberikan libur lebaran selama tiga hari di Turki. Masyarakat akan mengenakan baju baru, memberikan hadiah, dan berziarah ke kerabat yang sudah tiada saat Idul Fitri. 

Tradisi lebaran di Uni Emirat Arab

Di Uni Emirat Arab (UEA), masyarakat Muslim akan melakukan salat Idul Fitri yang dilanjutkan dengan menyiapkan berbagai macam hidangan. Mereka akan menikmati santap bersama dengan anggota keluarga di rumah. 

Karena jumlah imigran di negara ini yang cukup tinggi, banyak dari mereka yang tidak bisa pulang ke negara asal mereka. 

Banyak dari pekerja tersebut yang mengadakan acara kumpul bersama dengan rekan-rekan satu negara untuk merayakan Idul Fitri

Baca Juga: Dipimpin Menteri Agama, Sidang Isbat Penetapan Lebaran 2023 Digelar Tertutup Sore Ini

Tradisi lebaran di benua Afrika

Negara-negara di benua Afrika seperti Maroko, Mesir, Tunisia, Somalia, Afrika Selatan, Nigeria, dan beberapa negara lainnya, merayakan Idul Fitri dengan cara yang sama yaitu salat di masjid-masjid setempat sebelum kumpul keluarga besar. 

Di Maroko, laki-laki dan perempuan akan mengenakan pakaian tradisional. Menu sarapan bersama yang kerap disajikan saat IDul Fitri adalah Pancake Maroko dan teh mint. 

Idul Fitri di Somalia dirayakan dengan menghidangkan makanan penutup bernama Halvo. 

Di Mesir, hidangan berbahan dasar ikan menjadi hidangan khas lebaran negara ini. Selain itu kue tradisional Kahk yang berisi kacang juga biasa disajikan saat Idul Fitri di Mesir. 

Anak-anak akan menerima berbagai hadiah dan uang dari orangtua mereka. Banyak masyarakat yang berkunjung ke Sungai Nil atau menginap di resor tepi laut

Tradisi lebaran di negara minoritas Islam

Umat Muslim di negara-negara minoritas Islam seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, atau negara Eropa lainnya merayakan Idul Fitri sedikit berbeda. Setelah melaksanakan salat Idul Fitri, umat Islam akan saling menyapa di luar masjid. 

Meskipun bukan hari libur nasional, umat Muslim di negara-negara tersebut memilih untuk mengambil cuti saat lebaran.

Tidak jarang komunitas Muslim di negara-negara minoritas Islam akan mengadakan pertemuan di masjid atau Islamic center setelah salat idul Fitri. 

Mereka akan memasak atau membawa berbagai macam hidangan halal dan menyantapnya bersama dengan anggota komunitas.

Demikian beragam tradisi lebaran Idul Fitri yang dirayakan di berbagai negara di dunia. Tahun 2023 ini, diharapkan perayaan Idul Fitri 1444 H bisa menjadi momen bagi kita untuk memperbaiki diri sendiri menjadi pribadi yang lebih baik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News