KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten komponen otomotif, PT Selamat Sempurna Tbk (
SMSM) melihat proyeksi bisnis di tahun 2022 dengan positif. Manajemen optimistis, di tahun ini perusahaan tetap dapat mencetak pertumbuhan penjualan dan juga laba bersih.
Chief Financial Officer Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi mengungkapkan, sepanjang pemulihan kondisi perekonomian global terus berjalan baik, akan turut berdampak positif terhadap laju bisnis perusahaan. Di tahun ini, SMSM membidik pertumbuhan penjualan sebesar 10%-15%. Sedangkan dari sisi laba, pihaknya menargetkan untuk dapat mempertahankan marjin laba yang telah dicapai pada tahun sebelumnya.
"Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10%-15% per tahun, di mana pendorong utama adalah pasar ekspor yang masih sangat besar potensinya," ungkap Ang, saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (5/1).
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) memproyeksi tingkat utilisasi lebih stabil pada 2022 Sebagai gambaran, hingga kuartal III-2021, kinerja SMSM memang masih ditopang oleh pasar ekspor. Hingga kuartal ketiga tahun lalu, kontribusi penjualan ekspor mencapai 67,21% atau setara dengan Rp 2,03 triliun dari total penjualan bersih SMSM sebesar Rp 3,02 triliun. Hingga akhir September 2021, laba bersih SMSM tercatat mencapai Rp 491,92 miliar. Realisasi ini meroket 39,47% dari Rp 352,70 miliar yang dicetak pada kuartal ketiga 2020. Untuk mempertahankan capaian positif di tahun lalu, SMSM pun menjalankan sejumlah strategi. salah satunya rutin melakukan kerja sama dengan para distributor, baik di pasar domestik maupun ekspor sebagai upaya untuk lebih fokus pada pengembangan pasar. "Selain itu, memenuhi permintaan secara tepat waktu dan melakukan efisiensi produksi agar harga produk perseroan tetap kompetitif," sambung Ang.
Ang berujar, Selamat Sempurna belum berencana melakukan rencana ekspansi khusus di tahun ini. Dengan begitu, rencana bisnis perusahaan akan tetap berfokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi yang didukung oleh peningkatan otomatisasi proses produksi. Selamat Sempurna menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sekitar Rp 100 miliar di 2022. Dana capex tersebut bersumber dari internal perusahaan. Rencananya anggaran capex ini utamanya merupakan
maintenance capex, seperti
line balancing, penggantian dan pembaharuan mesin, serta otomatisasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari