KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten komponen otomotif PT Selamat Sempurna Tbk (
SMSM) berharap kinerja akan berangsur pulih pada tahun depan. Direktur Keuangan PT Selamat Sempurna Tbk Ang Andri Pribadi berharap kondisi ekonomi bisa kembali pulih seiring dengan tersedianya vaksin Covid-19. Mengingat SMSM lebih fokus pada
replacement atau
aftermarket, Andri menjelaskan pasar dan peluang masih tetap ada, hanya saja ruang untuk peningkatan masih terbatas pada 2021. “Karena tahun depan masih cukup
challenging mengingat tingginya faktor ketidakpastian akibat pandemi Covid-19,” katanya, Senin (21/12).
Dengan demikian, Selamat Sempurna tak muluk-muluk memasang target pertumbuhan untuk tahun depan. Ia bilang, SMSM membidik pendapatan dan laba bersih sama seperti tahun 2019. Sepanjang tahun lalu, emiten ini membukukan pertumbuhan penjualan mini sekitar 0,06% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 3,93 triliun. SMSM mampu membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sekitar 3,70% menjadi Rp 577,52 miliar di tahun 2019.
Baca Juga: PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) Mengincar Peluang Memasok Kebutuhan Kendaraan Listrik Guna mencapai target tersebut, sambungnya, SMSM akan terus menjalankan strategi efisiensi dalam setiap kegiatan operasional dan lebih konservatif dalam biaya. “Sampai saat ini SMSM belum memiliki rencana ekspansi di tahun depan,” jelasnya. Meski demikian, emiten ini menganggarkan belanja modal atawa
capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar untuk tahun 2021. Andri menjelaskan, capex tahunan tersebut akan digunakan terutama untuk
line-balancing, peremajaan mesin dan pembuatan
mould-die. Sebagai informasi, PT Selamat Sempurna Tbk mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 2,78 triliun hingga kuartal ketiga 2020. Realisasi ini 17% lebih rendah dibandingkan dengan realisasi penjualan bersih di periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 2,3 triliun. Meski demikian, secara kuartalan, pendapatan SMSM mulai membaik. Tercatat, pendapatan bersih SMSM di kuartal ketiga 2020 naik 27% menjadi Rp 839 miliar ketimbang kuartal kedua.
Bila dirinci, hingga September 2020, penjualan ke pasar Indonesia sebesar Rp 684,454 miliar, turun 27,68% dari penjualan ke pasar domestik di periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 946,53 miliar. Penjualan ke pasar ekspor masih mendominasi pendapatan SMSM, yakni mencapai Rp 1,61 triliun atau 70,25% dari total pendapatan SMSM. Akan tetapi, penjualan ekspor juga melemah 12,02% dari kuartal ketiga tahun lalu yang mencapai Rp 1,84 triliun. SMSM memprediksi pendapatan tahun ini bakal turun 15%-17% ketimbang tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi