KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas sektor manufaktur Indonesia masih mengalami tekanan pada Juni 2025. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global tercatat sebesar 46,9 pada Juni 2025, turun dari 47,4 pada Mei 2025. PMI Manufaktur Indonesia masih berada di bawah ambang batas netral 50,0, yang menunjukkan sektor manufaktur masih berada dalam fase kontraksi. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) pun turut menanggapi lesunya industri manufaktur di Tanah Air. Wakil Direktur Utama Selamat Sempurna (SMSM) Ang Andri Pribadi menyampaikan bahwa permintaan terhadap komponen otomotif, terutama produk filter dan radiator, masih cenderung stabil. Hal ini terutama ditopang oleh kontribusi pasar ekspor yang saat ini menyumbang lebih dari 70% dari total penjualan perusahaan, meskipun terdapat pelemahan pada indikator PMI Manufaktur.
Selamat Sempurna (SMSM) Tetap Lanjutkan Rencana Ekspansi meski PMI Manufaktur Lesu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas sektor manufaktur Indonesia masih mengalami tekanan pada Juni 2025. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global tercatat sebesar 46,9 pada Juni 2025, turun dari 47,4 pada Mei 2025. PMI Manufaktur Indonesia masih berada di bawah ambang batas netral 50,0, yang menunjukkan sektor manufaktur masih berada dalam fase kontraksi. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) pun turut menanggapi lesunya industri manufaktur di Tanah Air. Wakil Direktur Utama Selamat Sempurna (SMSM) Ang Andri Pribadi menyampaikan bahwa permintaan terhadap komponen otomotif, terutama produk filter dan radiator, masih cenderung stabil. Hal ini terutama ditopang oleh kontribusi pasar ekspor yang saat ini menyumbang lebih dari 70% dari total penjualan perusahaan, meskipun terdapat pelemahan pada indikator PMI Manufaktur.
TAG: