Selamatkan Bursa, Bapepam-LK Longgarkan Aturan Buyback



JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengeluarkan aturan baru untuk mendongkrak kembali harga saham-saham, yang sempat berguguran sejak awal pekan ini. Aturan itu berupa memberikan kelonggaran yang lebih besar kepada para emiten dalam menggelar program pembelian kembali saham atau buyback. Selain mengizinkan pelaksanaan aksi korporasi itu tanpa persetujuan pemegang saham, wasit pasar modal ini juga memberikan kesempatan ke para emiten untuk membeli kembali sahamnya hingga maksimal sebanyak 20%."Ini untuk memberikan keleluasaan dalam kondisi dimana IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mengalami penurunan yang sangat signifikan," ujar Ketua Bapepam-LK Ahmad Fuad Rahmany seusai mengadakan rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kamis (9/10). Sekedar informasi, sebelumnya emiten hanya boleh membeli sahamnya maksimal 10% dalam satu periode tertentu.Selain meningkatkan jumlah saham yang bisa dibeli kembali hingga 20%, Bapepam juga membebaskan para emiten untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya saham dalam satu hari perdagangan. Selama ini, Bapepam membatasi pembelian kembali saham maksimal 25% dari total volume perdagangan harian.Kemudahan ketiga adalah, Bapepam membebaskan pelaksanaan program buy back tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Meski begitu, aksi korporasi tersebut tetap harus diinformasikan terlebih dahulu ke publik. Mengenai harga buy back, Bapepam tidak memberikan batasan tertentu. "Kalau pakai harga sekarang ini tidak mencerminkan kondisi harga saham berdasarkan fundamental perusahaan," ujar Fuad. Sedangkan Sri Mulyani mengatakan para emiten sudah bisa melakukan program buyback ketika bursa saham dibuka hari ini.Kelonggaran yang diberikan tersebut dituangkan dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor XI.B.3. "Aturan ini sebagai modifikasi Peraturan Bapepam-LK Nomor XI.B.2 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik," kata Fuad. Namun, berbagai kemudahan itu hanya berlaku pada kondisi tertentu. Misalnya, ketika IHSG mengalami penurunan signifikan atau ada penghentian perdagangan saham di bursa. "Kalau kondisi sudah normal, kami akan kembali pada peraturan yang sebelumnya," kata Kepala Biro Bantuan Hukum dan Perundang-undangan Bapepam Robinson Simbolon.Namun, tampaknya para emiten belum akan memanfaatkan aturan darurat tersebut dalam waktu dekat ini. Vidjongtius, Direktur PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), mengatakan pihaknya belum akan mengubah strategi buyback tahap dua yang sedang berjalan sekarang. "Pembelian saham ''kan perlu likuiditas juga. Jadi kami akan melihat nanti," kata Direkturnya. Sementara, Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Andre Mamuaya mengatakan, mereka belum memiliki rencana apa pun berkenaan aturan baru Bapepam-LK itu. "Kalau Bapepam-LK keluarkan aturan buyback, mungkin kami akan mempertimbangkan," kata Andre.Analis BNI Securities Asti Pohan mengatakan, kemudahan pembelian kembali saham ini bisa memberikan sentimen positif bagi pasar yang akan dibuka hari ini. Meski demikian, ia memperkirakan pengaruh pasar global masih akan cukup besar. "Belum ada recovery yang terus menerus," kata Asti. Ujungnya, meski ada sentimen    positif, ia memperkirakan investor masih akan bertransaksi untuk jangka pendek sambil menunggu bursa pulih.Sementara Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil mengatakan, beberapa BUMN sudah siap menggelar aksi buy back. Dia mengatakan, besaran jumlah saham bakal bergantung dengan kemampuan masing-masing BUMN. "Pokoknya berapa banyak orang jual, kami maksimal membeli," katanya.Yang jelas, untuk menggelar hajatan ini, pada perusahaan pelat merah itu akan menggunakan dana internal BUMN yang bersangkutan. "Jadi tidak ada suntikan dari pemerintah," kata Sofyan.Sementara Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Alwin Syah Loebis menyatakan, siap melakukan buy back sesegera mungkin. "Kami bisa saja melakukan buyback sesegera mungkin," katanya. Ya, Antam memang salah satu BUMN yang berencana menggelar aksi buy back. Namun, hingga kini, ANTM masih memilih sekuritas pelaksana buy back. Manajemen Antam berharap, proposal mereka pemilihan sudah minggu depan.Selain Aneka Tambang, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) juga berencana menggelar program serupa. Direktur Semen Gresik Dwi Sutjipto mengatakan, buyback ini bisa memperbaiki Return On Equity SMGR. "Ini cukup bagus untuk dilakukan tapi harus mengingat kas dan kebutuhan dana belanja modal," kata Dwi. Maklum, induk usaha Semen Tonasa dan Semen Padang ini masih membutuhkan dana cukup besar untuk pembangunan dua pabrik dan pembangkit listrik.Salah satu BUMN yang juga siap menggelar aksi buy back adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). "Kami sudah mempersiapkan kebutuhan dana untuk pembelian kembali. Dana akan kami ambil dari  laba ditahan tahun 2008," kata Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: