Selandia Baru alami defisit di bulan Juli



WELLINGTON. Kinerja ekspor Selandia Baru tumbang di bulan Juli lalu karena turunnya permintaan ekspor minyak mentah dan juga produk susu. Di sisi lain permintaan impor Selandia Baru mengalami kenaikan di bulan Juli.

Badan statistik pemerintah Selandia Baru mengumumkan, negara tujuan ekspor yang mengalami penurunan adalah; Australia, Amerika Serikat dan Jepang. Beruntung, kinerja ekspor ke China naik 22% dari Juli tahun sebelumnya, menjadi 653.000.000 dolar NZ  atau setara dengan US$ 509,91 juta.

Ekspor ke China dipimpin oleh daging domba dan log pinus. Selain ekspor ke China, ekspor Selandia Baru tertolong naiknya kinerja ekspor ke Korea Selatan yang naik 7,7% menjadi 134 juta dolar NZ.


Nilai total impor naik 17% menjadi 4, 6 miliar dolar NZ, dipimpin oleh impor pesawat dan komponennya serta minyak mentah. "Impor barang lebih tinggi menyebabkan defisit senilai 774 juta dolar NZ, kerugian terbesar bulan Juli sejak 2008," kata Louise Holmes-Oliver, manajer data statistik industri dan tenaga kerja.

"Bulan Juli 2013 terjadi defisit perdagangan, sedangkan Juli 2011 dan 2012 justru terjadi surplus perdagangan," kata Holmes.

Nilai total barang ekspor turun 196 juta dolar NZ atau setara 4,8% menjadi 3,8 miliar dolar NZ, didorong turun minyak mentah, dan susu bubuk, mentega dan keju. Defisit perdagangan ini merupakan yang terbesar sejak sejak 2008.

Editor: Asnil Amri