KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Demi cegah masuknya Penyakit kuku dan mulut (PMK) dari Indonesia, Selandia baru dan Australia perketat perbatasannya. “Selandia Baru tidak pernah mengalami wabah, dan kami ingin melakukan semua yang kami bisa untuk tetap seperti itu," ujar Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern pada konferensi pers dikutip dari kantor berita Reuters, Senin (25/7). Untuk itu, Selandia akan menghentikan sementara pengunjung yang membawa produk daging dari Indonesia. Tidak hanya itu pihaknya juga mengharuskan mereka untuk mencuci alas kaki atau sepatunya di bandara.
Sementara di pelabuhan, Selandia Baru juga akan mengambil tindakan pencegahan ekstra terhadap penularan wabah PMK.
Baca Juga: Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Jateng Masih 3,74% dari Target 74.784 Suntikan Vaksin Hal ini untuk memastikan tidak ada barang termasuk kontainer pengiriman yang masuk ke negaranya dari Indonesia yang mungkin terkontaminasi. "Kepada semua pengunjung dan warga Selandia baru harap patuh pada aturan," minta Jacinda. Jacinda juga meminta kepada seluruh pengung yang pernah berinteraksi dengan hewan dari negara indonesia, untuk sementara mengisolasikan diri selama satu minggu dan menjauh dari peternakan. Jacinda menerangkan, bahwa potensi penularan PMK pada manusia memang sangat sedikit. Namun pihaknya ingin memastikan tidak ada kasus PMK di negaranya. Hal ini bukan tanpa sebab. Bila PMK masuk ke negeri itu, ini akan mempengaruhi hingga 100.000 pekerja pertanian. Sementara sebelumnya, hal serupa juga dilayangkan oleh negara kanguru yaitu Australia. Demi cegah PMK dari Indonesia, pemerintah Australia tingkatkan perlindungan di bandara internasionalnya. Pemerintah Australia menerangkan, sekarang pelancong yang tiba di Australia dari Indonesia akan diminta untuk berjalan melintasi keset sanitasi di bandara. Keset akan berisi larutan asam sitrat yang dirancang untuk menghilangkan kotoran dari sol sepatu dan menutupinya dengan asam.
Baca Juga: Selandia Baru Tingkatkan Perlindungan di Perbatasan Terhadap Penyakit Mulut dan Kuku Menteri Pertanian Australia Murray Watt menjelaskan, bahwa langkah tersebut dilakukan negara mereka setelah fragmen virus PMK terdeteksi pada barang-barang daging yang masuk ke Australia baru-baru ini dari Indonesia dan Cina. “Kami telah mendeteksi penyakit kaki dan mulut dan fragmen virus demam babi Afrika dalam sejumlah kecil produk daging babi yang dijual di Melbourne CBD yang diimpor dari Cina," kata dia pada konferensi pers dikutip dari kantor berita routers, Rabu (20/7). Akan tetapi, Watt mengatakan fragmen virus PMK tersebut tidak hidup dan tidak dapat ditularkan. Dan meskipun ada temuan ini, Australia tetap bebas PMK.
Editor: Herlina Kartika Dewi