JAKARTA. Selandia Baru memastikan komitmennya untuk meningkatkan intensitas kerjasama perdagangan dengan Indonesia. Kebijakan pembatasan impor produk hortikultura dan daging yang diambil Pemerintah Indonesia tidak mempengaruhi Selandia Baru untuk melanjutkan kerjasama strategis dengan Indonesia.Komisioner Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia Tim Anderson mengatakan, Selandia Baru memiliki komitmen tinggi untuk terus menjalin hubungan perdagangan dengan Indonesia. "Selandia Baru dan Indonesia memiliki kerjasama perdagangan yang sudah cukup lama dan akan mendukung dalam menghadapi tantangan terkait pengadaan produk yang berkualitas tinggi dan bersih," ujarnya di Kedutaan Besar Selandia Baru, Rabu (10/4).Menurut Tim, total nilai ekspor Selandia Baru ke Indonesia pada 2012 sebesar NZ$ 850 juta atau setara Rp 6,8 triliun. Ini naik sekitar 9% dari nilai ekspor tahun 2011. Pada tahun ini Selandia Baru berharap akan mengalami pertumbuhan nilai ekspor di atas 9% dari capaian tahun 2012.Porsi terbesar dari total ekspor Selandia Baru ke Indonesia adalah untuk produk susu yaitu memiliki porsi 47,7% atau setara dengan nilai NZ$ 350 juta atau setara Rp 2,8 triliun. Pada tahun 2012 sendiri ekspor produk susu selandia baru ke Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 18%.Tim mengatakan, kebijakan pembatasan impor produk hortikultura dan daging ke Indonesia tidak terlalu menghambat aktifitas ekspor Selandia Baru. Namun, ia mengakui bahwa nilai ekspor produk daging ke Indonesia pada tahun 2012 hanya sebesar NZ$ 50 juta atau setara Rp 400 miliar turun dari capaian nilai dua tahun sebelumnya sebesar NZ$ 150 juta setara Rp 1,2 triliun.Tim menambahkan, Selandia Baru dalam waktu dekat juga siap untuk memasok alternatif produk daging ke Indonesia. Produk tersebut adalah daging dari anak domba yang memiliki kualitas tinggi dan telah diekspor ke 100 negara seperti untuk kawasan timur tengah.Pertumbuhan ekonomi diatas 6% serta total produk domestik bruto (PDB) senilai US$ 846 miliar menjadi daya tarik tersendiri bagi Selandia Baru untuk menjalin kerjasama perdagangan dengan Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Selandia Baru targetkan ekspor ke Indonesia naik
JAKARTA. Selandia Baru memastikan komitmennya untuk meningkatkan intensitas kerjasama perdagangan dengan Indonesia. Kebijakan pembatasan impor produk hortikultura dan daging yang diambil Pemerintah Indonesia tidak mempengaruhi Selandia Baru untuk melanjutkan kerjasama strategis dengan Indonesia.Komisioner Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia Tim Anderson mengatakan, Selandia Baru memiliki komitmen tinggi untuk terus menjalin hubungan perdagangan dengan Indonesia. "Selandia Baru dan Indonesia memiliki kerjasama perdagangan yang sudah cukup lama dan akan mendukung dalam menghadapi tantangan terkait pengadaan produk yang berkualitas tinggi dan bersih," ujarnya di Kedutaan Besar Selandia Baru, Rabu (10/4).Menurut Tim, total nilai ekspor Selandia Baru ke Indonesia pada 2012 sebesar NZ$ 850 juta atau setara Rp 6,8 triliun. Ini naik sekitar 9% dari nilai ekspor tahun 2011. Pada tahun ini Selandia Baru berharap akan mengalami pertumbuhan nilai ekspor di atas 9% dari capaian tahun 2012.Porsi terbesar dari total ekspor Selandia Baru ke Indonesia adalah untuk produk susu yaitu memiliki porsi 47,7% atau setara dengan nilai NZ$ 350 juta atau setara Rp 2,8 triliun. Pada tahun 2012 sendiri ekspor produk susu selandia baru ke Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 18%.Tim mengatakan, kebijakan pembatasan impor produk hortikultura dan daging ke Indonesia tidak terlalu menghambat aktifitas ekspor Selandia Baru. Namun, ia mengakui bahwa nilai ekspor produk daging ke Indonesia pada tahun 2012 hanya sebesar NZ$ 50 juta atau setara Rp 400 miliar turun dari capaian nilai dua tahun sebelumnya sebesar NZ$ 150 juta setara Rp 1,2 triliun.Tim menambahkan, Selandia Baru dalam waktu dekat juga siap untuk memasok alternatif produk daging ke Indonesia. Produk tersebut adalah daging dari anak domba yang memiliki kualitas tinggi dan telah diekspor ke 100 negara seperti untuk kawasan timur tengah.Pertumbuhan ekonomi diatas 6% serta total produk domestik bruto (PDB) senilai US$ 846 miliar menjadi daya tarik tersendiri bagi Selandia Baru untuk menjalin kerjasama perdagangan dengan Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News