JAKARTA. Grup Air Asia hampir dapat dipastikan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui backdoor listing PT Pusako Tarinka Tbk (PSKT). Bahkan, grup yang masuk melalui dua perusahaan afiliasi, Red Planet Holdings (Indonesia) Limited (RPHI) dan dan PT Crio Indonesia (Crio), ini menjadi pemilik mayoritas.Kemarin, Senin (16/6), merupakan hari terakhir efek hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) PSKT diperdagangkan di BEI. Hal ini berarti, kesempatan pemegang saham lama yang tidak mengeksekusi haknya dalam pelaksanaan rights issue PSKT sudah tertutup. Adapun, periode perdagangan HMETD PSKT berlangsung mulai 4 Juni hingga 16 Juni 2014. Berdasarkan laporan yang diterima BEI, hingga Jumat (13/6), jumlah HMETD yang belum dikonversi menjadi saham masih 1,25 miliar saham. Padahal, jumlah saham baru yang diterbitkan PSKT jumlahnya sebanyak 1,27 miliar saham. Ini berarti, baru 1,31% yang melakukan konversi. Jika data terbaru per 16 Juni 2014 tidak banyak berubah, berarti, Grup Air Asia resmi menjadi pemegang saham utama PSKT. Pasalnya, RPHI dan Crio menjadi pembeli siaga dalam aksi penerbitan saham baru dengan HMETD PSKT. Sehingga, saham baru yang tidak diserap oleh pemegang saham lama PSKT akan jatuh ke tangan kedua perusahaan yang bergerak di bidang hotel itu. RPHI telah menyatakan kesediaanya menyerap 70% saham baru PSKT. Sedangkan, Crio siap menyerap 30% saham yang tidak diambil. Pemegang saham lama PSKT, Dyakso Lokesworo, Yusnani Yanis Nasroel Chas, dan Hapsoro sepakat tidak mengambil bagian pada rights issue itu. Berdasarkan laporan keuangan PSKT per Maret 2014, masing-masing menguasai 26,26%, 2,1%, dan 7,68% saham PSKT. Sehingga, total kepemilikan saham yang otomatis jatuh ke pelukan RPHI dan Crio sebesar 36,04%. Adapun, pemegang saham PSKT lainnya adaah Nasroel Chas yang menguasai 31,71%, PT Jamsostek sebesar 18,67%, Diani Ariesta sebesar 7,68%, dan PT Askes seebsar 3,78%. Kemudian, ada juga Harry Harmain Diah sekitar 2,05%, sedangkan publik hanya 0,07%. Jika pemegang saham lama tidak ada yang mengeksekusi haknya, maka aksi penerbitan saham baru ini memiliki efek dilusi hingga 93,94%. Sekedar mengingatkan, PSKT menerbitkan 1,27 miliar saham baru di harga Rp 500 per saham. Dari hajatan ini, PSKT akan mendulang dana sebesar Rp 635,5 miliar. Dana itu akan digunakan untuk mengakuisisi 13 perusahaan yang bergerak di bidang hotel. Seluruh hotel itu adalah milik RPHI dan Crio.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Selangkah lagi, Grup Air Asia eksis di papan BEI
JAKARTA. Grup Air Asia hampir dapat dipastikan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui backdoor listing PT Pusako Tarinka Tbk (PSKT). Bahkan, grup yang masuk melalui dua perusahaan afiliasi, Red Planet Holdings (Indonesia) Limited (RPHI) dan dan PT Crio Indonesia (Crio), ini menjadi pemilik mayoritas.Kemarin, Senin (16/6), merupakan hari terakhir efek hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) PSKT diperdagangkan di BEI. Hal ini berarti, kesempatan pemegang saham lama yang tidak mengeksekusi haknya dalam pelaksanaan rights issue PSKT sudah tertutup. Adapun, periode perdagangan HMETD PSKT berlangsung mulai 4 Juni hingga 16 Juni 2014. Berdasarkan laporan yang diterima BEI, hingga Jumat (13/6), jumlah HMETD yang belum dikonversi menjadi saham masih 1,25 miliar saham. Padahal, jumlah saham baru yang diterbitkan PSKT jumlahnya sebanyak 1,27 miliar saham. Ini berarti, baru 1,31% yang melakukan konversi. Jika data terbaru per 16 Juni 2014 tidak banyak berubah, berarti, Grup Air Asia resmi menjadi pemegang saham utama PSKT. Pasalnya, RPHI dan Crio menjadi pembeli siaga dalam aksi penerbitan saham baru dengan HMETD PSKT. Sehingga, saham baru yang tidak diserap oleh pemegang saham lama PSKT akan jatuh ke tangan kedua perusahaan yang bergerak di bidang hotel itu. RPHI telah menyatakan kesediaanya menyerap 70% saham baru PSKT. Sedangkan, Crio siap menyerap 30% saham yang tidak diambil. Pemegang saham lama PSKT, Dyakso Lokesworo, Yusnani Yanis Nasroel Chas, dan Hapsoro sepakat tidak mengambil bagian pada rights issue itu. Berdasarkan laporan keuangan PSKT per Maret 2014, masing-masing menguasai 26,26%, 2,1%, dan 7,68% saham PSKT. Sehingga, total kepemilikan saham yang otomatis jatuh ke pelukan RPHI dan Crio sebesar 36,04%. Adapun, pemegang saham PSKT lainnya adaah Nasroel Chas yang menguasai 31,71%, PT Jamsostek sebesar 18,67%, Diani Ariesta sebesar 7,68%, dan PT Askes seebsar 3,78%. Kemudian, ada juga Harry Harmain Diah sekitar 2,05%, sedangkan publik hanya 0,07%. Jika pemegang saham lama tidak ada yang mengeksekusi haknya, maka aksi penerbitan saham baru ini memiliki efek dilusi hingga 93,94%. Sekedar mengingatkan, PSKT menerbitkan 1,27 miliar saham baru di harga Rp 500 per saham. Dari hajatan ini, PSKT akan mendulang dana sebesar Rp 635,5 miliar. Dana itu akan digunakan untuk mengakuisisi 13 perusahaan yang bergerak di bidang hotel. Seluruh hotel itu adalah milik RPHI dan Crio.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News