JAKARTA. Rencana PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) mengundang investor asing tinggal selangkah lagi. Perusahaan pelayaran ini akan menggelar penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Dalam prospektus ringkas, manajemen BBRM mengatakan, pihaknya akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,61 miliar saham baru dalam hajatan rights issue ini. Harga per saham dibanderol sebesar Rp 230. Sehingga, potensi dana yang akan diperoleh mencapai Rp 372,56 miliar. Nam Cheong Pinoneer Sdn Bhd bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer). Perusahaan pelayaran asal Malaysia ini akan menyerap maksimal 1,6 miliar saham baru yang tidak diserap oleh pemegang saham lama BBRM.
Sebelumnya, Sean Lee Yun Feng, Chief Executive Officer (CEO) Marco Polo Marine Ltd, induk usaha BBRM mengatakan, pihaknya tidak akan mengeksekusi haknya melalui perusahaan afiliasi. Tetapi, pihaknya akan mengalihkan haknya ke pihak Nam Cheong atau afiliasinya. Dengan asumsi tidak ada pemegang saham lama yang mengeksekusi haknya, maka Nam Cheong akan mengempit 1,6 miliar saham atau setara dengan 29,81% saham BBRM setelah rights issue. Adapun, kepemilikan Marco Polo Indonesia akan tergerus dari 49,59% menjadi 34,8%. Porsi PT Sinar Bintang Makmur menjadi 17,76% dari 25,31%, Latip berkurang dari 0,48% menjadi 0,34%, dan Sally dari 0,35% menjadi 0,25%. Selanjutnya, kepemilikan masyarakat berkurang dari 23,88% menjadi 29,81%.