JAKARTA. Kabar baik bagi Anda yang rajin bertransaksi menggunakan ATM. Anda akan lebih leluasa bertransaksi antarbank karena PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), PT Rintis Sejahtera (Prima) dan PT Daya Network (ALTO) sepakat melakukan interkoneksi layanan transfer pada Juli 2013. Nasabah akan terkena beban Rp 5.000 per transaksi beda bank. "Mendatang, kami juga ingin bank perkreditan rakyat (BPR) bisa bertransaksi," kata Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia (BI) Senin (6/5). Sejatinya, ini bukan hal yang mengejutkan. Berulang kali BI mengancam, akan memaksa bank dan penyelenggara ATM menyatukan jaringan mereka. Malah tadinya, BI akan memaksa penyatuan ATM di 2012 (Harian KONTAN, 11 Desember 2010).
Kebebasan bertransaksi tak hanya menguntungkan nasabah tapi bank, karena bisa menurunkan biaya overhead, lantaran tidak perlu membuka banyak cabang. Bank juga bisa meraup lebih banyak pendapatan dari komisi transaksi antarbank. BI mencatat, selama 13 tahun, hanya enam bank yang berkelanjutan berinvestasi terminal ATM. Di antaranya, Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BNI. Keempat bank papan atas tersebut menguasai pasar hingga 67% dari total ATM. Direktur Utama Artajasa, Arya Damar, menyampaikan, pihaknya sedang melakukan penyelesaian teknis dan operasional sejak Maret lalu bersama bank peserta. Sekadar informasi, dari situs resminya, Artajasa memiliki lebih dari 22.000 jaringan ATM, 30 juta pemegang kartu, serta lebih dari 70 bank anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Meski akan mengenakan biaya transaksi antarbank, ada bank yang membebaskan biaya transaksi. Direktur Utama Daya Network Lestari (Alto), Tri Joko, bilang perusahaan prinsipal biasanya meraup dana Rp 700 - Rp 1.000 dari biaya transaksi Rp 5.000. Sejatinya, interkoneksi jaringan ATM ini akan menutup perusahaan prinsipal menambah jaringan. Soalnya, perbankan kini bisa saling memanfaatkan jaringan ATM yang ada. "Strateginya dengan meningkatkan volume transaksi," ucapnya. Presiden Direktur Citibank Indonesia, Tigor Siahaan, menuturkan, tiga prinsipal ATM mencakup seluruh perbankan nasional, sehingga memudahkan nasabah bertransfer dana ke ATM apa pun.