Selaras Citra Nusantara (SCNP) menelan kerugian Rp 9,97 miliar di kuartal III 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) mengalami  tekanan di tiga kuartal 2020. Emiten barang elektronik ini membukukan kerugian hingga Rp 9,97 miliar di kuartal III 2020. Padahal, SCNP masih membukukan laba bersih senilai Rp 21,11 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Kerugian ini seiring dengan menurunnya kinerja topline SCNP. Tercatat, SCNP membukukan pendapatan Rp 183,13 miliar, turun 53,6% secara tahunan dari Rp 394,66 miliar di kuartal III 2019.

Secara rinci, penjualan SCNP per kuartal III 2020 meliputi penjualan lokal senilai Rp 141,83 miliar dan penjualan  ekspor senilai Rp 41,3 miliar. Adapun penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan berdasarkan per konsumen diantaranya kepada  PT Philips Indonesia Commercial senilai Rp 90,53 miliar atau 49% dari pendapatan, PT Citra Kreasi Makmur senilai Rp 42,67 miliar atau 23% dari pendapatan,  dan Philips Electronics Singapore Pte. Ltd senilai Rp 24,70 miliar atau 13% dari pendapatan.


Baca Juga: Selaras Citra Nusantara (SCNP) bikin anak usaha baru dengan kepemilikan 99,95% saham

Sejumlah beban SCNP terpantau menurun. Beban pokok penjualan misalnya, menurun 53% menjadi Rp 183.13 miliar.  Namun, beban operasional naik 9,14% secara tahunan menjadi Rp 40,61 miliar.

Per 30 September 2020, jumlah aset SCNP mencapai Rp 458,84 miliar yang terdiri atas liabilitas senilai Rp 53,09 miliar dan ekuitas senilai Rp 405,75 miliar. Adapun jumlah kas dan setara kas SCNP per 30 September 2020 sebesar Rp 119,05 miliar, naik dari posisi per 31 Desember 2019 yang hanya Rp 75,57 miliar.

Untuk diketahui, SCNP resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) 7 September 2020. Selaras Citra Nusantara Perkasa menjadi emiten ke-40 yang melantai di BEI sepanjang 2020 dan emiten ke-703 yang tercatat di bursa saham.

Perusahaan yang bergerak di industri peralatan rumah tangga, perdagangan besar peralatan, dan perlengkapan rumah tangga ini melepas sebanyak 500 juta saham atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.  Dalam initial public offering (IPO), perusahaan yang berbasis di Bogor ini mengantongi dana segar senilai Rp 55 miliar.

Selanjutnya: SCNP bentuk usaha patungan di bidang perdagangan peralatan listrik rumah tangga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat