KONTAN.CO.ID - Seiring dengan penurunan indeks penghasilan di bulan Agustus 2017 berdasarkan hasil survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), porsi pendapatan responden yang digunakan untuk konsumsi juga menurun 0,2% menjadi 63,8%. Begitu juga dengan pembayaran cicilan pinjaman pendapatan yang turun 0,3% menjadi 15,1%. "Sebaliknya, porsi tabungan terhadap pendapatan meningkat 0,5% menjadi 21,1%," bunyi laporan tersebut sebagaimana dikutip KONTAN dari situs resmi BI, Kamis (9/7). Hasil survei konsumen Agustus 2017 yang dilakukan BI menunjukkan bahwa penurunan tersebut terutama terjadi pada kelompok responden dengan pengeluaran di atas Rp 3 juta per bulan. Sedangkan untuk kelompok responden dengan pengeluaran Rp 1 juta-Rp 2 juta dan Rp 2,1 juta-Rp 3 juta naik. Sementara meningkatnya porsi tabungan terjadi pada hampir semua kelompok tingkat pengeluaran, terutama kelompok responden dengan penghasilan Rp 1 juta-Rp 2 juta dan Rp 2,1 juta-Rp 3 juta. Dalam laporan tersebut, responden memperkirakan, porsi pengeluaran untuk konsumsi pada November 2017 akan meningkat dari bulan sebelumnya. Utamanya, untuk pembelian makanan. Selain itu, responden rumah tangga memperkirakan kenaikan jumlah tabungan akan menguat di enam bulan mendatang (Februari 2018). Sebaliknya, kenaikan jumlah cicilan akan melambat. Tabungan atau deposito menjadi pilihan utama responden rumah tangga untuk menyimpan kelebihan mendapatan dalam 12 bulan mendatang. Sebanyak 52,3% responden menyatakan akan menempatkan kelebihan pendapatannya dalam 12 bulan mendatang dalam bentuk tabungan atau deposito. Selain instrumen itu, sebanyak 21,8% responden memilih penempatan dalam bentuk properti dan 14,9% responden lainnya dalam bentuk emas atau perhiasan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Selera konsumsi masyarakat melempem di Agustus
KONTAN.CO.ID - Seiring dengan penurunan indeks penghasilan di bulan Agustus 2017 berdasarkan hasil survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), porsi pendapatan responden yang digunakan untuk konsumsi juga menurun 0,2% menjadi 63,8%. Begitu juga dengan pembayaran cicilan pinjaman pendapatan yang turun 0,3% menjadi 15,1%. "Sebaliknya, porsi tabungan terhadap pendapatan meningkat 0,5% menjadi 21,1%," bunyi laporan tersebut sebagaimana dikutip KONTAN dari situs resmi BI, Kamis (9/7). Hasil survei konsumen Agustus 2017 yang dilakukan BI menunjukkan bahwa penurunan tersebut terutama terjadi pada kelompok responden dengan pengeluaran di atas Rp 3 juta per bulan. Sedangkan untuk kelompok responden dengan pengeluaran Rp 1 juta-Rp 2 juta dan Rp 2,1 juta-Rp 3 juta naik. Sementara meningkatnya porsi tabungan terjadi pada hampir semua kelompok tingkat pengeluaran, terutama kelompok responden dengan penghasilan Rp 1 juta-Rp 2 juta dan Rp 2,1 juta-Rp 3 juta. Dalam laporan tersebut, responden memperkirakan, porsi pengeluaran untuk konsumsi pada November 2017 akan meningkat dari bulan sebelumnya. Utamanya, untuk pembelian makanan. Selain itu, responden rumah tangga memperkirakan kenaikan jumlah tabungan akan menguat di enam bulan mendatang (Februari 2018). Sebaliknya, kenaikan jumlah cicilan akan melambat. Tabungan atau deposito menjadi pilihan utama responden rumah tangga untuk menyimpan kelebihan mendapatan dalam 12 bulan mendatang. Sebanyak 52,3% responden menyatakan akan menempatkan kelebihan pendapatannya dalam 12 bulan mendatang dalam bentuk tabungan atau deposito. Selain instrumen itu, sebanyak 21,8% responden memilih penempatan dalam bentuk properti dan 14,9% responden lainnya dalam bentuk emas atau perhiasan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News