Selesaikan Permasalahan Jiwasraya, IFG Life Butuh Pendanaan Sekitar Rp 8,01 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa IFG atau kerap dikenal IFG Life berupaya untuk segera menuntaskan permasalahan Jiwasraya yang menjadi salah satu fokus utama di tahun ini. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 8,01 triliun.

Hexana Tri Sasongko sebagai Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) yang merupakan induk dari IFG Life mengatakan utamanya dana tersebut dibutuhkan untuk menyelesaikan migrasi polis yang saat ini sudah 80% atau senilai Rp 30,8 triliun.

Sementara untuk sisanya, Hexana mengungkapkan, IFG Life tidak memiliki kapasitas lagi agar RBC tetap di atas ketentuan. 


Baca Juga: IFG Life Memperkenalkan Produk Paydi yang Sesuai SE OJK

Terlebih, masih banyak aset Jiwasraya yang belum bisa dialihkan ke IFG Life.

Aset yang tersisa di Jiwasraya yang belum bisa dialihkan ke IFG Life senilai Rp 3,6 triliun.  Perinciannya, reksadana Rp 1,98 triliun yang masih dalam sita kejaksaan dan aset tanah/bangunan dalam kepenghunian pihak ketiga senilai Rp 0,97 triliun.

Di sisi lain, aset yang telah dialihkan ke IFG life berupa aset finansial senilai Rp 3,25 triliun, aset tanah dan bangunan senilai Rp 4,54 triliun dan aset lainnya Rp 47 miliar.

“RBC IFG Life per Desember 2022 sebesar 127,8%,” ujar Hexana dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR-RI, Rabu (12/4).

Secara rinci, dana tersebut akan digunakan untuk mengalihkan liabilitas polis tertinggal di Jiwasraya senilai Rp 7,20 triliun. Tujuannya untuk memenuhi RBC senilai 135%.

“Total liabilitas polis yang akan dialihkan senilai Rp 7,4 triliun dan aset yang akan dialihkan dari Jiwasyara Rp 3,04 triliun,” ujar Hexana.

Sementara itu, sisanya akan digunakan sebagai biaya pengalihan portofolio dari Rp 464,53 miliar dan adanya pencadangan untuk liabilitas dari polis-polis yang menolak restrukturisasi senilai Rp 344,53 miliar.

“Arahan rapat terbatas (Dengan presiden), untuk polis-polis yang statusnya menolak restrukturisasi untuk dinego ulang dan dicadangkan sebesar Rp 344,5 miliar,” jelasnya.

Baca Juga: Gerbong Itu Bergerak, IFG Merombak Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama

Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan tersebut, Hexana menjelaskan bahwa pihaknya bakal mengandalkan Penambahan Modal Negara (PMN) dari cadangan investasi APBN 2023 senilai Rp 3 triliun. Diharapkan bisa didapat tahun ini.

Selain itu, pihaknya juga menunggu aset rampasan tipikor senilai Rp 3,1 triliun. Di mana, ia menyebut dana tersebut telah disetor oleh kejaksaan ke rekening kas negara.

“IFG juga masih akan melakukan fundraising tambahan sebesar Rp 1,91 triliun dan ini sudah kami persiapkan untuk masuk ke pasar,’ ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi