KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah resmi membuka masa penawaran Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005 pada Kamis (10/1). Seperti diketahui, selisih atau spread tetap SBR005 tercatat sebesar 215 basis poin (bps) atau 2,15% dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang sebesar 6%. Angka tersebut sebenarnya lebih rendah ketimbang spread SBR004 yang dirilis pertengahan tahun lalu yang sebesar 255 bps atau 2,55%. Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kemkeu Loto Srinaita Ginting menyampaikan, pemerintah telah mempertimbangkan kondisi global ketika memutuskan untuk menetapkan spread SBR005 sebesar 215 bps. Berdasarkan pernyataan-pernyataan pejabat The Federal Reserves, kenaikan suku bunga acuan AS kemungkinan tidak lagi seagresif tahun lalu. Sejumlah analis pun memperkirakan The Fed berpotensi tidak menaikkan suku bunga acuan AS di tahun ini. Jika yang terjadi sebaliknya, suku bunga acuan AS maksimal hanya akan naik sampai dua kali.
Selisih kupon SBR005 turun jadi 215 bps terhadap bunga BI, ini alasan pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah resmi membuka masa penawaran Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005 pada Kamis (10/1). Seperti diketahui, selisih atau spread tetap SBR005 tercatat sebesar 215 basis poin (bps) atau 2,15% dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang sebesar 6%. Angka tersebut sebenarnya lebih rendah ketimbang spread SBR004 yang dirilis pertengahan tahun lalu yang sebesar 255 bps atau 2,55%. Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kemkeu Loto Srinaita Ginting menyampaikan, pemerintah telah mempertimbangkan kondisi global ketika memutuskan untuk menetapkan spread SBR005 sebesar 215 bps. Berdasarkan pernyataan-pernyataan pejabat The Federal Reserves, kenaikan suku bunga acuan AS kemungkinan tidak lagi seagresif tahun lalu. Sejumlah analis pun memperkirakan The Fed berpotensi tidak menaikkan suku bunga acuan AS di tahun ini. Jika yang terjadi sebaliknya, suku bunga acuan AS maksimal hanya akan naik sampai dua kali.