Selisih kurs bengkak, Gunawan Dianjaya (GDST) rugi Rp 107,52 miliar di kuartal I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) mengalami tekanan sepanjang tiga bulan pertama 2020. Emiten produsen baja ini mencatatkan kerugian tahun berjalan senilai Rp 107,52 miliar di kuartal I-2020. Padahal, di kuartal pertama tahun sebelumnya GDST masih membukukan laba bersih senilai Rp 6,47 miliar.

Merosotnya kinerja GDST sepanjang kuartal I-2020 ditengarai akibat melonjaknya beban lain-lain, salah satunya akibat membengkaknya beban selisih kurs. Tercatat, GDST menanggung beban selisih kurs hingga Rp 135,50 miliar di kuartal pertama 2020, membengkak 100% secara tahunan.

Baca Juga: Gunawan Dianjaya (GDST) Lanjutkan Ekspansi Pabrik Pelat Baja


Dari sisi topline, GDST membukukan pendapatan senilai Rp 399,41 miliar. Realisasi ini turun 19,16% secara year-on-year. Penjualan ini terdiri atas penjualan Plat lokal senilai Rp 365,26 miliar, penjualan waste senilai Rp 23,97 miliar, dan penjualan plat ekspor senilai Rp 10,17 miliar. Di kuartal I-2020 GDST tidak membukukan pendapatan lain-lain.

Sementara itu, beban pokok penjualan juga ikut turun seiring dengan turunnya penjualan. Per 31 Maret 2020, GDST menanggung beban pokok senilai Rp 377,52 miliar, turun 18,66% dari beban pokok periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 464,17 miliar. Beban penjualan juga turun 19,13% menjadi Rp 7,9 miliar.

Namun, beban umum dan administrasi terpantau naik 3,75% menjadi Rp 16,23 miliar.

Per 31 Maret 2020, jumlah aset GDST mencapai Rp 1,9 triliun. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai Rp 1,17 triliun dan ekuitas senilai Rp 808,51 miliar.

Baca Juga: Gunawan Dianjaya Steel (GDST) mampu cetak cuan Rp 26,8 miliar di 2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi