Selisih kurs menambah beban, Darma Henwa (DEWA) menyebut penguatan rupiah terkendali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per semester I-2019, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) membukukan kerugian. Rugi ini terutama disebabkan oleh selisih kurs yang berbalik arah menjadi rugi sebesar US$ 1,4 juta, padahal sebelumnya DEWA mencatatkan laba kurs US$ 3,26 juta.

Kendati begitu, Sekretaris Perusahaan DEWA Mukson Arif Rosyid menjelaskan saat ini penguatan rupiah masih dalam kontrol dan monitoring manajemen. Seperti diketahui, tahun lalu rupiah bergerak di kisaran Rp 14.500 hingga Rp 15.000. Sementara saat ini rupiah bergerak stabil di level Rp 14.255.

Baca Juga: Pendapatan Naik, Darma Henwa (DEWA) Masih Menderita Kerugian Meski Mulai Menyusut premium


"Bila penguatan tersebut berlangsung maka manajemen tentu akan melakukan langkah-langkah yang wajar dan terkendali termasuk dalam hal ini langkah hedging," jelas Mukson kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).

Adapun kerugian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 1,58 juta. Meskipun masih merugi, jumlah tersebut turun signifikan sebesar 28,82% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Baca Juga: Raih pinjaman dari BRI senilai US$ 115,86 juta, aset Darma Henwa (DEWA) naik

Penurunan tersebut terjadi karena DEWA membukukan kenaikan pendapatan sebesar 11,67% yoy menjadi US$ 129,57 juta. Sementara beban pokok pendapatan naik lebih tipis yaitu 4,9% menjadi US$ 120,73 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati