KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5% - 5,25% mendorong selisih dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 50 bps. Selisih ini menjadi paling tipis sepanjang sejarah. Analis menilai bahwa hal itu mendorong investasi berbasis Dollar AS kurang menggiurkan. Terlebih potensi lanjutan atas penguatan Rupiah. Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong menjelaskan, jika dibandingkan antara obligasi pemerintah AS dan Indonesia ia melihat SBN masih tetap akan menjadi investasi yang lebih menarik dibandingkan dengan Treasury note. Sebab, walau hanya selisih 50bps tetapi tetap lebih tinggi.
Selisih Suku Bunga Menipis, Investasi Aset Dollar AS Dinilai Kurang Menggiurkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5% - 5,25% mendorong selisih dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 50 bps. Selisih ini menjadi paling tipis sepanjang sejarah. Analis menilai bahwa hal itu mendorong investasi berbasis Dollar AS kurang menggiurkan. Terlebih potensi lanjutan atas penguatan Rupiah. Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong menjelaskan, jika dibandingkan antara obligasi pemerintah AS dan Indonesia ia melihat SBN masih tetap akan menjadi investasi yang lebih menarik dibandingkan dengan Treasury note. Sebab, walau hanya selisih 50bps tetapi tetap lebih tinggi.