KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini (13/4). Dari lelang hari ini, pemerintah berhasil mendapatkan penawaran mencapai Rp 42,97 triliun dari tujuh seri SUN yang ditawarkan. Tapi, pemerintah hanya menyerap Rp 24,22 triliun. Jumlah ini masih di bawah target indikatif yang ditetapkan sebesar Rp 30 triliun-Rp 45 triliun. Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan, yield SUN tenor 10 tahun indonesia turun sehingga selisih atau spread yield antara obligasi negara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berada di bawah 500 basis poin (bps). “Ini merupakan welcome news, bid yang masuk sudah mulai perlahan-lahan pulih dari sebelumnya,” kata dia.
Tambahnya, penurunan yield spread antara Indonesia dan AS ini adalah indikasi yang baik. Kepercayaan investor terhadap pasar obligasi Indonesia sudah kembali rebound. “Kemarin lagi takut-takutnya untuk nambah posisi, sekarang sudah membaik,” Kata Dimas. Baca Juga: Berharap pajak obligasi atas investor domestik juga turun agar likuiditas meningkat Dalam lelang SUN kali ini, seri FR0087 yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2031 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 13,87 triliun. Seri FR0087 sekaligus menjadi seri yang paling banyak dimenangkan dalam lelang kali ini. Di mana, nominal yang diserap pemerintah mencapai Rp 8,10 triliun, dengan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 6,53%. Baca Juga: Pemerintah menyerap SUN lebih rendah daripada target pada lelang Selasa (13/4)