JAKARTA. Memasuki bulan Mei, fenomena “Sell in May and Go Away” cukup menyita perhatian para pelaku pasar. Namun, benarkah fenomena tersebut merupakan tren yang diyakini kalangan investor atau sekadar mitos belaka? Berdasarkan data Infovesta Utama per 28 April 2017, total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) jenis reksadana saham satu-satunya yang mencatatkan tren penurunan sejak awal tahun. Bulan lalu, penurunan sebesar Rp 2,98 triliun menahan AUM di nominal Rp 113,75 triliun. Angka tersebut menunjukkan pengurangan Rp 4,3 triliun atau setara dengan 3,64% secara year to date (ytd).
Sell in May and Go Away di reksadana saham
JAKARTA. Memasuki bulan Mei, fenomena “Sell in May and Go Away” cukup menyita perhatian para pelaku pasar. Namun, benarkah fenomena tersebut merupakan tren yang diyakini kalangan investor atau sekadar mitos belaka? Berdasarkan data Infovesta Utama per 28 April 2017, total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) jenis reksadana saham satu-satunya yang mencatatkan tren penurunan sejak awal tahun. Bulan lalu, penurunan sebesar Rp 2,98 triliun menahan AUM di nominal Rp 113,75 triliun. Angka tersebut menunjukkan pengurangan Rp 4,3 triliun atau setara dengan 3,64% secara year to date (ytd).