JAKARTA. Pelemahan euro di hadapan
the greenback kian dalam. Investor sebaiknya ambil posisi
sell on rally. Vidi Yuliansyah,
Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan dari sisi data ekonomi Eropa walaupun
low impact tapi hasilnya mengecewakan.
Mulai dari
German Industrial Production Oktober 2015 yang merosot signifikan ke level minus 1,1% dari sebelumnya minus 0,6%. Berlanjut ke data neraca perdagangan Prancis Oktober 2015 yang defisitnya membengkak dari sebelumnya 3 miliar euro menjadi defisit 3,4 miliar euro. “Ini semakin menegaskan lesunya ekonomi di Eropa belum usai,” kata Vidi. Mengiyakan indikasi perpanjangan dan pertambahan stimulus yang akan dibicarakan oleh European Central Bank (ECB) pada 4 Desember 2015 mendatang. “Sebelumnya sinyal itu sudah disampaikan oleh beberapa pejabat ECB dan Gubernur Mario Draghi,” jelas Vidi. Keadaan ini tentunya menyeret euro. Belum lagi dari sisi USD yang kini sedang di atas angin. Mulai dari upah tenaga kerja Oktober 2015 naik signifikan 0,4% dari sebelumnya 0,0%. Lalu
non farm payroll AS tumbuh dari 137.000 menjadi 271.000. Terakhir tingkat pengangguran AS Oktober 2015 mengempis jadi 5,0% dari sebelumnya 5,1%. “Semua mengarah pada keunggulan USD,” duga Vidi. Itu mengamini pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen pada Rabu (4/11) lalu mengenai peluang The Fed menaikkan suku bunga di Desember 2015 yang masih besar.
Hingga ini semakin menegaskan arah kebijakan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat yang kontras. “Tren
bearish EUR/USD masih berlanjut Senin (9/11),” kata Vidi. Meski memang pelemahan akan tertahan jika data neraca perdagangan Jerman Oktober 2015 positif dengan surplus bertambah dari 19,6 miliar euro menjadi 22,3 miliar euro. Serta
sentix investor confidence naik dari 11,7 ke level 12,4. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto