KONTAN.CO.ID - Penelitian yang didanai oleh National Science Foundation (NSF) di UC San Fransisco dan Stanford University menyatakan, negara yang mewajibkan periode wajib belajar lebih panjang terhadap anak-anak bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan kardiovaskular saat mereka dewasa. Dikutip dari laman resmi NSF, para peneliti melakukan studi ini dengan mengevaluasi undang-undang wajib belajar negara bagian yang memberlakukan usia wajib belajar untuk anak-anak. Dari dua survei nasional yang dilaksanakan dari tahun 1971 sampai 2012. Para peneliti mengidentifikasi lebih dari 75.000 orang yang lahir tahun 1900 sampai 1950, ketika negara bagian tersebut mewajibkan usia wajib sekolah antara 0 sampai 12 tahun.
Semakin Lama Masa Wajib Belajar, Semakin Kecil Risiko Terkena Serangan Jantung
KONTAN.CO.ID - Penelitian yang didanai oleh National Science Foundation (NSF) di UC San Fransisco dan Stanford University menyatakan, negara yang mewajibkan periode wajib belajar lebih panjang terhadap anak-anak bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan kardiovaskular saat mereka dewasa. Dikutip dari laman resmi NSF, para peneliti melakukan studi ini dengan mengevaluasi undang-undang wajib belajar negara bagian yang memberlakukan usia wajib belajar untuk anak-anak. Dari dua survei nasional yang dilaksanakan dari tahun 1971 sampai 2012. Para peneliti mengidentifikasi lebih dari 75.000 orang yang lahir tahun 1900 sampai 1950, ketika negara bagian tersebut mewajibkan usia wajib sekolah antara 0 sampai 12 tahun.