SALATIGA. Harga sejumlah bahan pokok menjelang Ramadhan seperti biasa kembali naik. Apa tanggapan calon wakil presiden dari pasangan nomor urut 1 Hatta Rajasa yang sebelumnya adalah Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Indonesia Bersatu II ini?"Saya sekarang sudah bukan menteri lagi," kata Hatta usai menghadiri deklarasi Pemantapan Dukungan Prabowo-Hatta oleh Prof Haryoko Centre dan partai pengusung di Graha Korpri, Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (12/6/2014) petang. Namun, dia memberikan analisis serta solusi untuk tren kenaikan harga setiap menjelang Ramadhan dan Lebaran tersebut.Hatta mengatakan yang harus dilakukan pemerintah sekarang adalah mencukupi pasokan sembako untuk membuat harga-harga kebutuhan tersebut stabil. Dari sejumlah bahan pokok, lanjut dia, beras merupakan yang paling utama."Beras itu yang paling penting jangan sampai naik (harganya). Kalau yang lain sedikit-sedikit naik ya wajar karena basanya permintaan meningkat," ujar Hatta. "Tapi juga jangan sampai naik tidak wajar," ujar dia.Setelah beras, kata Hatta, daging merupakan komoditas yang perlu mendapat prioritas perhatian pemerintah. Sebab, ujar dia, permintaan daging selama Ramadhan dan menjelang Lebaran biasanya meningkat."Kita selama ini tidak masalah (soal daging). Menjelang Ramadhan dan menjelang lebaran itu konsumsi daging meningkat, tolong pasokannya diperbanyak, jangan sampai kurang karena bisa menimbulkan kenaikan harga," imbuh Hatta.Selain tercukupinya pasokan bahan pokok di pasaran guna mengimbangi meningkatnya permintaan, Hatta mengatakan hal lain yang harus diperhatikan pula adalah distribusi dan transportasi untuk kebutuhan-kebutuhan itu. Di sini, ujar dia, pasokan bahan bakar minyak harus dipastikan cukup."Hati-hati dengan distribusi, hati-hati dengan transportasi. (Pasokan sembako di) gudang-gudang penuhi sekarang. Gudang-gudang beras, depo-depo. Kemudian juga BBM. Semuanya stok harus mulai di tingkatkan supaya tidak ada spekulasi orang bermain harga," papar dia. (Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sembako mulai merangkak naik, apa kata Hatta?
SALATIGA. Harga sejumlah bahan pokok menjelang Ramadhan seperti biasa kembali naik. Apa tanggapan calon wakil presiden dari pasangan nomor urut 1 Hatta Rajasa yang sebelumnya adalah Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Indonesia Bersatu II ini?"Saya sekarang sudah bukan menteri lagi," kata Hatta usai menghadiri deklarasi Pemantapan Dukungan Prabowo-Hatta oleh Prof Haryoko Centre dan partai pengusung di Graha Korpri, Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (12/6/2014) petang. Namun, dia memberikan analisis serta solusi untuk tren kenaikan harga setiap menjelang Ramadhan dan Lebaran tersebut.Hatta mengatakan yang harus dilakukan pemerintah sekarang adalah mencukupi pasokan sembako untuk membuat harga-harga kebutuhan tersebut stabil. Dari sejumlah bahan pokok, lanjut dia, beras merupakan yang paling utama."Beras itu yang paling penting jangan sampai naik (harganya). Kalau yang lain sedikit-sedikit naik ya wajar karena basanya permintaan meningkat," ujar Hatta. "Tapi juga jangan sampai naik tidak wajar," ujar dia.Setelah beras, kata Hatta, daging merupakan komoditas yang perlu mendapat prioritas perhatian pemerintah. Sebab, ujar dia, permintaan daging selama Ramadhan dan menjelang Lebaran biasanya meningkat."Kita selama ini tidak masalah (soal daging). Menjelang Ramadhan dan menjelang lebaran itu konsumsi daging meningkat, tolong pasokannya diperbanyak, jangan sampai kurang karena bisa menimbulkan kenaikan harga," imbuh Hatta.Selain tercukupinya pasokan bahan pokok di pasaran guna mengimbangi meningkatnya permintaan, Hatta mengatakan hal lain yang harus diperhatikan pula adalah distribusi dan transportasi untuk kebutuhan-kebutuhan itu. Di sini, ujar dia, pasokan bahan bakar minyak harus dipastikan cukup."Hati-hati dengan distribusi, hati-hati dengan transportasi. (Pasokan sembako di) gudang-gudang penuhi sekarang. Gudang-gudang beras, depo-depo. Kemudian juga BBM. Semuanya stok harus mulai di tingkatkan supaya tidak ada spekulasi orang bermain harga," papar dia. (Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News