Sembari menanti data cadangan devisa peluang IHSG menguat masih ada



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (8/1) diperkirakan kembali menguat. Pada Kamis (7/1), IHSG naik 1,45% ke level 6.153,63. 

Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG hari ini secara teknikal bergerak terkonsolidasi yang bergerak tertahan di support MA5 dan resistance fractal di 6.150. Indikator stochastic mendekati area overbought indikator MACD divergence positif memberikan signal kejenuhan yang membayangi di tengah optimisme investor yang masih berlanjut. 

Baca Juga: Saham-saham ini banyak dijual asing saat IHSG menguat, Kamis (7/1)

Sehingga, Lanjar menyebut, IHSG diperkirakan bergerak berfluktuatif pada perdagangan akhir pekan dengan menguat terbatas pada support resistance 6.088 - 6.180. Dia mengatakan, rekomendasi saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ADRO, BMRI, BNGA, CPIN, DOID, ICBP, INDF, ITMG, JSMR, LPPF, PGAS. SMBR, TOWR.

IHSG naik 87,95 point ke level 6.153,63 digerakkan saham-saham sektor pertambangan yang naik 5,61%. Saham tambang logam kompak menguat setelah salah satu pemilik perusahaan raksasa teknologi dunia mengatakan langkah Indonesia sangat baik dalam menyikapi kebutuhan nikel dunia untuk masa depan. Dus, saham ANTM (+17,12%), INCO (+13,36%) dan TINS (+13,08%). 

Hal tersebut menjadi sinyal investor global yang tertarik kembali investasi ke Indonesia. Investor asing tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp 833,78 miliar dengan saham BBRI, BMRI, TLKM, PTBA dan INCO yang menjadi top net buy value.

Baca Juga: IHSG menguat 1,45% ke 6.153 pada perdagangan Kamis (7/1), asing bukukan beli bersih

Bursa Asia optimistis mengiringi indeks berjangka AS yang naik di tengah ekspektasi presiden terpilih Joe Biden memiliki jalur yang lebih jelas untuk meningkatkan stimulus fiskal. Investor optimistis jalannya stimulus besar di masa pemerintahan Joe Biden akan berjalan mulus dan banjir likuiditas global akan membantu pemulihan ekonomi melawan pandemi. 

Selanjutnya, Lanjar mengatakan, investor akan menanti data cadangan devisa Indonesia yang akan rilis dengan ekspektasi positif. Investor pun akan berhati-hati menyikap penguatan yang signifikan pada saham-saham pertambangan terutama tambang logam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana