Sembari menanti data current account deficit, saham berikut bisa dicermati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada awal pekan ini. Senin (11/5), IHSG menguat 0,91% ke level 4.639,11. 

Lanjar Nafi Kepala Riset Reliance Sekuritas dalam rilis memperkirakan, tren penguatan IHSG akan berlanjut pada hari ini Selasa (12/5). Ia mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak kuat di atas Moving Average 20 dan 5 hari dengan indikasi melanjutkan penguatannya menguji upper bollinger bands dan MA50. Indikator stochastic bergerak bearish namun indikator RSI memiliki momentum flat dengan kecenderungan positif pada area middle oscillator

"Sehingga kami memperkirakan, IHSG akan bergerak menguat dengan support resistance 4.593-4.738," terang Lanjar. Adapun saham-saham yang dapat dicermati diantaranya ACES, BNGA, BRPT, MYOR, WIKA, SMRA dan ICBP.


Baca Juga: IHSG menguat 0,91% ke 4.639 pada akhir perdagangan Senin (11/5)

Kemarin, saham sektor aneka industri menguat 3,48%, properti naik 3,32% dan pertanian 2,35%. Ketiga sektor ini rebound setelah pada perdagangan pada pekan lalu terkoreksi cukup dalam. 

Investor asing masih melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 269,72 miliar. Rupiah masih 0,17% ke Rp 14.895 per dollar AS. Saham BBRI, PGAS, MNCN, TLKM menjadi top net sell value investor asing.

Sentimen dari eksternal muncul dari harapan perbaikan ekonomi setelah beberapa negara mulai melonggarkan pembatasan. Pemerintah Jepang sedang membicarakan tentang potensi anggaran tambahan lebih lanjut mejadi faktor utama penguatan.

Baca Juga: IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan, ini inspirasi saham hari ini

Amerika Serikat juga membuka wacana untuk melonggarkan lockdown mulai Rabu. Presiden AS Donald Trump berusaha meyakinkan orang Amerika kembali bekerja dan menjaga kehidupan sosial aman guna memerangi ketakutan akan virus corona. Selanjutnya investor domestik akan menanti data current accound defisit (CAD) yang rilis pada hari Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana