KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menyumbang sembilan finalis film dokumenter dalam bersaing di ajang IF/Then Story Development guna memperoleh pendanaan pembuatan film dan distribusi secara global. IF/Then Story Development merupakan program untuk mendukung para pembuat film dokumenter agar karya-karya tersebut bisa dinikmati penonton di seluruh dunia yang diciptakan oleh Tribecca Film Institute sebuah institusi film utama Amerika. Kali ini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang bekerjasama dengan In-Docs dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam penyelanggaraan acara ini.
Ricky Pesik, Wakil Kepala Bekraf mengatakan dari 110 peserta film dokumenter dari seluruh Asia Tenggara telah terpilih 17 finalis yang berasal dari lima negara, sembilan diantaranya merupakan finalis dari Indonesia. “Program ini dibuka Desember 2017 hingga Februari lalu, setelah melalui tahap penyeleksian telah ditetapkan 17 finalis yang nantinya akan mendapat menthorship di bidang story development selama tiga hari di Jakarta pada tanggal 4 Mei-6 Mei besok,” ujar Ricky kepada Kontan.co.id, Kamis (3/5). Menurutnya, di akhir workshop nanti akan dipilih 7-10 project proposal sebagai finalis dan peserta terpilih akan diundang dalam workshop lanjutan sekaligus mempresentasikan progres karya mereka di acara Docs By The Sea pada Agustus mendatang. Selain itu, tambah Ricky di akhir program ini akan dipilih empat
project yang akan diberikan dukungan pendanaan. “Walaupun yang diambil nanti hanya empat, bagi peserta yang belum terpilih nantinya masih bisa mendapat kesempatan pada saat acara Docs By The Sea di Bali yang berkesempatan memperoleh dukungan lain dari penyandang dana dan distributor yang mengikuti acara tersebut” tuturnya.
Amelia Hapsari, Program Direktur In-Docs mengatakan film-film yang terpilih nantinya selain mendapat pendanaan dalam pembuatan film juga akan dipromosikan selama satu tahun oleh Tribecca. “Selain dana, nanti film-film itu akan dipublikasi oleh Tribecca baik di Festival, televisi, sinema, dan platform-platform digital mitra Tribecca” tuturnya dalam acara konferensi pers whorkshop IF/Then, Kamis (3/5). Selain itu, tambah Amelia satu film terpilih akan diproduksi dan didistribusikan oleh Al-Jazeera. “ini kesempatan yang amat langka bagi film-film dokumenter di Asia Tenggara khususnya di Indonesia karena memang masalah terbesar kita saat ini ada di pendanaan dan distribusi” tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi