GORONTALO. Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo terendam banjir dengan ketinggian air mencapai dua meter. Kepala Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Gorontalo, Olin Usman mengatakan, rutinitas banjir lebih disebabkan rusaknya kawasan hulu, meningkatnya sedimentasi di sungai dan Danau Limboto. Kemudian kondisi topografi wilayahnya yang merupakan dataran banjir yang telah berkembang menjadi permukiman. Daerah yang terendam banjir yaitu Tenilo, Hunggaluwa, Bolihuangga, Bongohulawa dan Kayu Merah di Kecamatan Limboto, Haya-Haya, Yosonegoro dan Pone di Kecamatan Limboto Barat. Payunga di Kecamatan Batudaa, Datahu di Kecamatan Tibawa, Mulyonegoro di Kecamatan Pulubala, Pantungo di Kecamatan Telaga biru. Tualango, Tabumela, Ilotidea dan Lalawonu di Kecamatan Tilango, Hutadaa dan Buhu di Talaga Jaya dan Tolite di Kecamatan Boliyohuto. Olin mengatakan lokasi banjir di Desa Buhu dan Desa Tabumela merupakan daerah terparah terdampak banjir saat ini. "Di Tabumela, tercatat 1.706 jiwa terdampak banjir dengan ketinggian hingga 2 meter," katanya, Senin (5/6). Sebagai langkah awal untuk membantu korban banjir, pihaknya bersama instansi terkait telah membangun sejumlah tempat pengungsian dan dapur umum. Hingga hari ini, dari sembilan kecamatan tersebut, 7.005 warga terdampak banjir. Banjir juga menggenangi fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas dan perkantoran. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sembilan kecamatan di gorontalo terendam banjir
GORONTALO. Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo terendam banjir dengan ketinggian air mencapai dua meter. Kepala Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Gorontalo, Olin Usman mengatakan, rutinitas banjir lebih disebabkan rusaknya kawasan hulu, meningkatnya sedimentasi di sungai dan Danau Limboto. Kemudian kondisi topografi wilayahnya yang merupakan dataran banjir yang telah berkembang menjadi permukiman. Daerah yang terendam banjir yaitu Tenilo, Hunggaluwa, Bolihuangga, Bongohulawa dan Kayu Merah di Kecamatan Limboto, Haya-Haya, Yosonegoro dan Pone di Kecamatan Limboto Barat. Payunga di Kecamatan Batudaa, Datahu di Kecamatan Tibawa, Mulyonegoro di Kecamatan Pulubala, Pantungo di Kecamatan Telaga biru. Tualango, Tabumela, Ilotidea dan Lalawonu di Kecamatan Tilango, Hutadaa dan Buhu di Talaga Jaya dan Tolite di Kecamatan Boliyohuto. Olin mengatakan lokasi banjir di Desa Buhu dan Desa Tabumela merupakan daerah terparah terdampak banjir saat ini. "Di Tabumela, tercatat 1.706 jiwa terdampak banjir dengan ketinggian hingga 2 meter," katanya, Senin (5/6). Sebagai langkah awal untuk membantu korban banjir, pihaknya bersama instansi terkait telah membangun sejumlah tempat pengungsian dan dapur umum. Hingga hari ini, dari sembilan kecamatan tersebut, 7.005 warga terdampak banjir. Banjir juga menggenangi fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas dan perkantoran. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News