JAKARTA. Sebanyak sembilan proyek Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan total kapasitas 2.093 Mega Watt (MW) diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Chairul Tanjung (CT) bersamaan dengan peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip dan Proyek-Proyek Sektor ESDM pada Rabu (8/10). Proyek PLTU yang diresmikan adalah PLTU Nagan Raya Unit 1 dan 2 berkapasitas 2 x 110 MW di Aceh, kemudian, PLTU Tanjung Balai Karimun 2 x 7 MW di Kepulauan Riau, PLTU Teluk Sirih 2 x 112 MW di Sumatera Barat, PLTU Tarahan Baru #1 100 MW di Lampung, PLTU Pelabuhan Ratu 3 x 350 MW di Jawa Barat, PLTU Tanjung Awar-Awar #1 350 MW di Jawa Timur, PLTU Barru 2 x 50 MW di Sulawesi Selatan, PLTU Kendari #1 10 MW di Sulawesi Tenggara dan PLTU Mataram #3 25 MW di Nusa Tenggara Barat. CT mengatakan, penambahan kapasitas listrik dari pembangkit baru dalam fast track program (FTP) tahap I tersebut akan mendorong investasi masuk ke berbagai wilayah. "Saya berharap sekarang listrik harus menjadi daya tarik investasi. Untuk itu, diperlukan kapasitas listrik yang besar dan kita perlu banyak pembangkit yang baru," katanya pada siaran tertulis yang diterima. Rabu (8/10).
Sembilan proyek PLTU diresmikan
JAKARTA. Sebanyak sembilan proyek Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan total kapasitas 2.093 Mega Watt (MW) diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Chairul Tanjung (CT) bersamaan dengan peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip dan Proyek-Proyek Sektor ESDM pada Rabu (8/10). Proyek PLTU yang diresmikan adalah PLTU Nagan Raya Unit 1 dan 2 berkapasitas 2 x 110 MW di Aceh, kemudian, PLTU Tanjung Balai Karimun 2 x 7 MW di Kepulauan Riau, PLTU Teluk Sirih 2 x 112 MW di Sumatera Barat, PLTU Tarahan Baru #1 100 MW di Lampung, PLTU Pelabuhan Ratu 3 x 350 MW di Jawa Barat, PLTU Tanjung Awar-Awar #1 350 MW di Jawa Timur, PLTU Barru 2 x 50 MW di Sulawesi Selatan, PLTU Kendari #1 10 MW di Sulawesi Tenggara dan PLTU Mataram #3 25 MW di Nusa Tenggara Barat. CT mengatakan, penambahan kapasitas listrik dari pembangkit baru dalam fast track program (FTP) tahap I tersebut akan mendorong investasi masuk ke berbagai wilayah. "Saya berharap sekarang listrik harus menjadi daya tarik investasi. Untuk itu, diperlukan kapasitas listrik yang besar dan kita perlu banyak pembangkit yang baru," katanya pada siaran tertulis yang diterima. Rabu (8/10).