Sembilan saham merah membara, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (15 Mei 2019)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (15/5) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merah membara. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 90,32 poin (-1,49%) dari penutupan sebelumnya, lalu mendarat di angka indeks 5.980,89.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga turun 18,46 poin (-1,94%) menuju 932,29.

Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar turut jebol. Indeks terbitan Kompas ini menyusut 21,87poin (-1,79%), lalu mendarat di ​1.199,36.


Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL),  Adaro Energy Tbk (ADRO) dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,15 kali, 5,83 kali, dan 6,01 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh TKIMPTBAUNTRINKPELSA, WSKT, dan BBTN

Dari seluruh saham yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah, sembilan saham ambles harga dari penutupan sebelumnya.

Mereka adalah SRIL, MNCN, ​Tjiwi KImia Tbk (TKIM), Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), United Tractor Tbk (UNTR), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP​), Elnusa Tbk (ELSA), Waskita Karya Tbk (WSKT). dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Adapun satu-satunya saham yang lain tak berubah harga, yaitu Adaro Energy Tbk (ADRO),

10 Saham LQ45 dengan PER Terendah
Kode Harga (14/5) Harga (15/5) PBV PER
SRIL 332 324 0,85 4,15
ADRO 1.235 1.235 0,63 5,83
MNCN 950 920 1,19 6,01
TKIM 6.600 5.875 1 6,7
PTBA 3.050 2.900 1,9 7,34
UNTR 25.525 25.350 1,58 7,74
INKP 6.100 5.950 0,59 7,82
ELSA 346 338 0,73 8,05
WSKT 1.840 1.760 0,81 8,34
BBTN 2.310 2.280 0,98 8,35
Sumber: RTI

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana