KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (3/5) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merah membara. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) anjlok 54,96 poin (-0,86%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.319,46.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut longsor 9,61 poin (-0,95%) menuju 997,34. Indeks
Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga merah padam. Indeks terbitan Kompas ini anjlok hingga 14,31 poin (--1,11%), lalu mendarat di 1.279,51.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (
INKP), Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA), dan Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,29 kali, 4,34 kali, dan 5,43 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh
SRIL,
MNCN,
ADRO,
WSKT,
TKIM,
UNTR, dan
ADHI. Dari seluruh saham yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah, sembilan saham turun harga dari penutupan sebelumnya. Mereka adalah INKP, ITMG, SRIL, Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), Adaro Energy Tbk (ADRO). Waskita Karya Tbk (WSKT), Tjiwi Kima Tbk (TKIM), United Tractor Tbk (UNTR), dan Adhi Karya Tbk (ADHI) Satu-satunya saham yang naik harga dari penutupan sebelumnya hanya ERAA,
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah |
Kode | Harga (2/5) | Harga (3/5) | PBV | PER |
INKP | 6.900 | 6.675 | 0,67 | 4,29 |
ERAA | 1.130 | 1.155 | 0,76 | 4,34 |
ITMG | 18.825 | 18.225 | 1,47 | 5,43 |
SRIL | 342 | 338 | 0,92 | 5,63 |
MNCN | 930 | 920 | 1,19 | 6,01 |
ADRO | 1.345 | 1.335 | 0,68 | 6,3 |
WSKT | 2.040 | 2.010 | 0,94 | 6,88 |
TKIM | 9.500 | 9.275 | 1,61 | 8,11 |
UNTR | 26.825 | 26.625 | 1,66 | 8,13 |
ADHI | 1.680 | 1.615 | 0,92 | 8,92 |
Sumber: RTI Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana