Delapan saham turun meski IHSG naik, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (2/7)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hijau, pada perdagangan Selasa (2/7).

Ketika bursa saham tutup lapak, IHSG naik 5,21 poin (0,08%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.384,90.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik 2,34 poin (0,23%) ke 1.023,20.


Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga menghijau. Indeks terbitan Kompas ini naik 2,45 poin (0,19%), lalu hinggap di ​1.298,24.

Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Adaro Energy Tbk (ADRO),  dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,38 kali, 6,7 kali, dan 7,22 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh PTBAITMGUNTRWSBPELSABBTN, dan WSKT.

Meski IHSG hijau, delapan dari 10 saham LQ45 dengan PER terendah justru turun harga dibanding penutupan sebelumnya.

Saham-saham bernasib nahas itu adalah ADRO, Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), United Tractor Tbk (UNTR), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP),  Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Elnusa Tbk (ELSA), dan Waskita Karya Tbk (WSKT).

Adapun dua saham lain yang naik harga adalah SRIL dan MNCN.

10 Saham LQ45 dengan PER Terendah
Kode Harga (1/7) Harga (2/7) PBV PER
SRIL 340 342 0,9 4,38
ADRO 1.440 1.420 0,72 6,7
MNCN 1.090 1.105 1,44 7,22
PTBA 3.060 3.020 1,98 7,65
ITMG 17.825 17.250 1,6 8,61
UNTR 28.825 28.475 1,78 8,7
WSBP 400 398 1,28 9,05
ELSA 392 384 0,83 9,14
BBTN 2.520 2.510 1,08 9,19
WSKT 2.020 2.010 0,92 9,53
Sumber: RTI

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana