Semen Baturaja bangun pabrik Rp 2,3 triliun



JAKARTA. Pasar semen yang moncer membuat PT Semen Baturaja terus melanjutkan rencana pembangunan pabrik Semen Baturaja II di Sumatera Selatan. Untuk membangun pabrik berkapasitas 1,5 juta ton itu, Semen Baturaja membutuhkan investasi senilai Rp 2,3 triliun.

Untuk memenuhi investasi tersebut, Semen Baturaja akan melakukan beberapa strategi. Salah satunya dengan menawarkan saham ke publik lewat initial public offering (IPO). Zulfikri Subli, Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja mengatakan, bila tak ada aral melintang, perusahaan akan menggelar IPO kuartal III-2012 mendatang.

"Kami akan menawarkan 25% hingga 30% saham ke publik dengan target dana minimal Rp 1 triliun," ujar Zulkifri kepada KONTAN, Minggu (5/2). Lalu, sebagian investasi juga akan ditutup dari kas internal sebesar Rp 300 miliar. Baru sisanya akan ditutup dari penerbitan obligasi, kredit perbankan, atau campuran keduanya.


Semen Baturaja akan membangun pabrik baru tersebut pada akhir tahun ini atau awal 2013. Pabrik ini diharapkan bisa mulai berproduksi awal 2016. "Kami sudah melakukan eksplorasi dan analisis dampak lingkungan (Amdal), sekarang sedang dalam tahap pembebasan lahan," kata Zulfikri.

Tingkatkan kapasitas

Ekspansi Semen Baturaja tak berhenti sampai di situ. Selain membangun pabrik baru, perusahaan juga akan meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun pabrik penggilingan semen (cement mill). Fasilitas penggilingan semen yang bertempat di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan ini menelan investasi sebesar Rp 350 miliar.

Menurut Zulfikri, saat ini kapasitas produksi Semen Baturaja di pabrik yang sudah ada mencapai 1,2 juta ton per tahun. Nah, fasilitas penggilingan semen ini akan memproduksi 300.000 ton semen per tahun, dengan kapasitas terpasang 700.000.

Maka, bila fasilitas penggilingan semen ini beroperasi, produksi Semen Baturaja akan meningkat menjadi 1,55 juta ton per tahun. Sementara pada saat pabrik baru beroperasi pada 2016, Semen Baturaja berharap total produksi bisa menyentuh 3 juta ton per tahun.

Untuk memperoleh bahan baku berupa klinker alias semen setengah jadi, perusahaan juga membuka opsi membeli dari pihak ketiga. "Tahun berikutnya bisa saja perusahan membeli klinker dari luar," kata Zulfikri.

Di tahun ini, perusahaan menargetkan produksi semen mencapai 1,275 juta ton. Produksi ini naik 12,83% dari 2011 yang sebanyak 1,13 juta ton. Produksi semen ini membawa laba bersih Semen Baturaja pada 2011 mencapai Rp 250 miliar atau naik 13,63% dari laba bersih 2010 yang sebesar Rp 220 miliar.

Sekadar catatan, Semen Baturaja adalah satu dari tujuh perusahaan pelat merah yang bakal diprivatisasi. Privatisasi tujuh Badan Umum Milik Negara (BUMN) ini akan dilakukan dengan tiga cara, yaitu IPO, penerbitan saham baru (right issue), dan mencari investor strategis.

Perusahaan-perusahaan yang akan diprivatisasi itu adalah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti), PT Industri Sandang Nusantara, PT Industri Gelas, dan PT Bank Tabungan Negara (BTN). Selain itu, pemerintah juga akan memprivatisasi PT Kimia Farma, PT Perkebunan Nusantara VII, dan Perum Pegadaian. Pemerintah akan menggunakan dana privatisasi untuk kembangkan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini