Semen Baturaja bidik pabrik baru di Jambi



JAKARTA. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) menggenjot produksi dengan pembangunan beberapa pabrik baru. SMBR kini membidik pembangunan pabrik baru di Jambi. Zulfikri Subli, Sekretaris Perusahaan SMBR mengatakan, pabrik baru di Jambi ditargetkan memiliki kapasitas sama seperti pabrik Semen Baturaja II yang kini sedang dibangun. Semen Baturaja II akan memiliki kapasitas produksi sekitar 1,85 juta ton per tahun. Nilai investasi pabrik di Jambi juga kemungkinan sama dengan pabrik Baturaja II yang sekitar Rp 2,9 triliun. "Saat ini kami masih dalam tahap pembebasan lahan," jelasnya ke KONTAN, akhir pekan lalu. Zulfikri mengatakan, pabrik itu akan dibangun di tahun depan. Dananya akan berasal dari pinjaman bank dan kas internal. Sementara pabrik Baturaja II ditargetkan mulai berproduksi pada tahun 2016. Dari ekspansi itu, perseroan menargetkan kapasitas bisa meningkat menjadi 3,85 juta ton per tahun, dari kapasitas sebelumnya 2 juta ton per tahun. Tahun ini, SMBR masih fokus membangun pabrik Semen Baturaja II. Saat ini, perseroan masih melakukan evaluasi teknis pembangunan dan akan mulai proses konstruksi pada awal Semester II 2014. SMBR sendiri sudah memiliki dana sebesar Rp 1,2 triliun yang didapatkan dari Initial Public Offering (IPO). Untuk tahap awal, pabrik ini menelan dana sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 800 miliar. Sisa pendanaan sebesar Rp 1,7 triliun akan dicari dari pinjaman bank dan kas internal. Zulfikri mengklaim, posisi Debt to Equity Ratio (DER) SMBR masih rendah sehingga memungkinkan untuk mencari pinjaman baru. "Kami akan kaji pinjaman bank sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun, sisanya dari kas internal," tuturnya. Tahun ini, SMBR berharap penjualan semen bisa tumbuh menjadi 1,5 juta ton dari tahun lalu yang sekitar 1,26 juta ton. Tambahan penjualan itu berasal dari pengoperasian cement mill baru berkapasitas 750.000 per tahun. Penjualan SMBR masih tersebar pada empat kota di pulau Sumatera, yakni Palembang, Lampung, Bengkulu, dan Jambi. Kontribusi terbesarnya masih dari penjualan di Palembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan