Semen Baturaja bidik tambang batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk berniat menambah portofolio bisnis di sektor pertambangan. Emiten berkode saham SMBR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sedang menjajaki pembelian tambang batubara di Sumatra Selatan.

Rahmad Pribadi, Direktur Utama Semen Baturaja mengatakan, untuk memuluskan rencana tersebut, perusahaan ini menganggarkan Rp 300 miliar untuk membiayai akuisisi perusahaan tambang.

Manajemen SMBR berharap keberadaan tambang batubara tersebut, mampu memberikan dampak yang positif di pasokan energi perusahaan ini. "Rencana pembelian (tambang batubara) saat ini sedang dalam kajian. Bagaimana caranya agar kami bisa menekan cost," kata Rahmad kepada KONTAN, Minggu (11/3).


Seperti diketahui, industri semen dalam negeri sedang lesu. Pasar semen dalam negeri mengalami kelebihan pasokan (over supply) sehingga menyebabkan harga semen turun. Karena itulah, produsen semen harus punya strategi supaya tidak terus merugi.

Meskipun nanti rencana pembelian lahan pertambangan batubara terealisasi, Semen Baturaja masih tetap memakai batubara dari pihak ketiga PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk lantaran tambang milik sendiri belum tentu mampu mencukupi semua kebutuhan energi. Pertimbangan lain, kontrak kerjasama jual-beli batubara oleh kedua perusahaan itu sudah berlangsung lama sehingga mendapatkan harga miring.

Berdasarkan laporan keuangan Semen Baturaja tahun lalu, tercatat sudah beberapa kali perusahaan ini memperbarui kontrak perjanjian pembelian batubara dengan Bukit Asam. Terakhir tanggal 31 Mei 2017, keduanya sepakat meneken kontrak selama tiga tahun atau sampai 31 Mei 2020.

Tahun lalu, Semen Baturaja sepakat membeli batubara Bukit Asam BA-55 sebanyak 118.000 metrik ton dan BA-45 sebanyak 196.000 metrik. Penetapan harga batubara dituangkan dalam berita acara setiap triwulan yang merupakan bagian dari perjanjian.

Lokasi strategis

Adapun pertimbangan manajemen Semen Baturaja memilih perusahaan batubara di Sumatra Selatan agar lokasinya dekat dengan pabrik. Selain itu, cadangan batu bara di Sumatra Selatan sekitar 40% dari cadangan nasional. "Inilah posisi strategis Semen Baturaja yang ingin kami kapitalisasi," kata Rahmad.

Tahun ini, Semen Baturaja optimistis bisa mencatatkan kinerja yang positif dengan menjual sebanyak 2,75 juta ton semen. Jumlah ini naik sekitar 50% sampai 60% dibandingkan realisasi penjualan tahun 2017.

Benny Kurniawan, Hubungan Investor Semen Baturaja mengatakan, meningkatnya penjualan tahun 2018 seiring bertambahnya kapasitas produksi Semen Baturaja. "Setelah pabrik baru (Baturaja II) kami mempunyai kapasitas mencapai 3,85 juta ton per tahun," urai Benny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi