KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen semen, PT Semen Baturaja Tbk (
SMBR) masih terus menggenjot penjualannya. Terbukti, sampai semester I 2018 ini, pertumbuhan volume penjualan perseroan di atas rata-rata nasional. Rahmad Pribadi, Direktur Umum PT Semen Baturaja Tbk mengatakan bahwa pertumbuhan volume penjualan sekitar 28% sampai Juni 2018 ini. "Volume penjualan semen domestik kami mencapai 870.000 ton," terangnya kepada Kontan.co.id, (21/7). Adapun volume penjualan pada semester yang sama tahun lalu sekitar 674.000 ton. Disamping menjual semen, perseroan juga telah menjajal pasar ekspor klinker dengan volume kisaran 30.000 ton tahun ini.
Adapun pertumbuhan volume penjualan tersebut disokong oleh fokus perseroan dalam mempenetrasi pasar semen area Sumatera bagian selatan (Sumbagsel). " Kami tetap menguasai dan menjadi market leader di Lampung dan Sumatera Selatan," urai Rahmad. Menilik laporan volume penjualan nasioal oleh Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen domestik hanya tumbuh 3,6%
year on year (yoy) dari 28,99 juta ton di semester I tahun lalu menjadi 30,03 juta ton di periode yang sama tahun ini. Sementara area Sumatera tumbuh cukup tinggi 7,5% yoy menjadi 6,48 juta ton, dimana pada semester I tahun lalu tercatat 6,02 juta ton. Area Jawa yang mendominasi porsi konsumsi nasional pada semester I hanya tumbuh 2,1%. Dari 16,44 juta ton di paruh tahun pertama tahun lalu menjadi 16,78 juta ton di periode yang sama tahun ini. Kedepannya, Rahmad menilai, proyek infrastruktur dan sektor properti masih mampu mendorong permintaan semen nasional. "Seperti kebijaksanaan relaksasi
loan to value (LTV) untuk sektor properti pasti akan mendorong permintaan semen," ujarnya. Sedangkan soal hambatan bisnis, Rahmad mengaku, bahwa kondisi kelebihan pasokan (over supply) di pasaran masih menjadi bagi produsen seperti SMBR. Termasuk juga dengan kenaikan harga batubara, maka dari itu perseroan selalu mengedepankan efisiensi di berbagai lini. Sekadar informasi, seiring beroperasinya pabrik baru milik perserosn, pabrik Baturaja II, yang berkapasitas terpasang 1,85 juta ton per tahun membuat perseroan mematok tinggi volume penjualannya tahun 2018 ini. Sebanyak 2,75 juta ton semen dipatok SMBR untuk terjual habis di 2018 ini.
Sebelumnya menilik laporan keuangan perseroan pada kuartal-I 2018, perseroan mencatatkan pertumbuhan 20,27% pendapatan menjadi Rp 394,21 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 327,77 miliar. Namun, laba bersih perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini turun 60,48% menjadi Rp 12,66 miliar dibandingkan dengan kuartal-I 2017. Penurunan pendapatan salah satunya didorong oleh beban pokok pendapatan yang naik 19,83% pada kuartal-I 2018 menjadi Rp 283,09 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia